Kademangan — Rabu (26/11), Bayuangga Hall Hotel & Resto Bromo View menjadi dipenuhi ratusan pelaku usaha dari perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Mereka berkumpul dalam Forum Bisnis Kota Probolinggo Tahun 2025, sebuah agenda strategis untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan investasi.
Dengan mengusung tema “Mendorong Pertumbuhan Investasi Melalui Strategi Peningkatan Daya Saing dan Optimalisasi Peluang Investasi di Kota Probolinggo”, forum ini dihadiri oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo Muklas, Perwakilan DPMPTSP Jawa Timur Moh. Arief Faurony, Tim Penasihat Wali Kota Bidang Penanaman Modal Salamun Huda, serta jajaran pejabat daerah lainnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Diah Sajekti Widowati Sigit, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperkuat iklim investasi, sekaligus pentingnya penyederhanaan perizinan, penyediaan infrastruktur yang memadai, serta kolaborasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. “Kota Probolinggo diarahkan menjadi tujuan investasi yang lebih kompetitif. Seluruh langkah ini kami lakukan untuk menjadikan investasi sebagai pendorong utama pembangunan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas,” ujarnya.
Forum ini menghadirkan dua narasumber kompeten dari DPMPTSP Provinsi Jawa Timur dan Tim Penasihat Wali Kota. Materi pertama disampaikan DPMPTSP Provinsi Jawa Timur dengan bahasan sinergi peningkatan daya saing serta optimalisasi peluang investasi.
Sementara itu, Salamun Huda, Tim Penasihat Wali Kota, membawakan materi “Mengoptimalkan Potensi, Mengatasi Tantangan: Strategi Investasi untuk Probolinggo yang Berkelanjutan.” Ia menekankan pentingnya komitmen pelaku usaha dalam penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
“LKPM sangat penting sebagai sarana mengetahui realisasi investasi Kota Probolinggo. Tanpa kerja sama dan kebersamaan, mustahil harapan dan tujuan dapat kita capai. Semoga ke depan investasi kita semakin meningkat,” tegasnya.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, dalam sambutannya sekaligus membuka acara, menyampaikan bahwa pemerintah akan menjadikan forum bisnis sebagai agenda rutin. Ia memaparkan tiga potensi besar yang layak digarap oleh investor yaitu potensi Pariwisata, Kota transit berbasis transportasi dan Pelabuhan Tanjung Tembaga, yang diproyeksikan menjadi pintu ekspor-impor tahun 2030.
“Jangan ragu berinvestasi pada tiga potensi besar ini. Investasi apa pun akan memberi keuntungan jangka panjang. Bahkan secara bertahap, investasi mampu menurunkan angka kemiskinan, hingga kini mencapai 0,49 persen,” ungkap Wali Kota.
Aminuddin juga menegaskan bahwa Pemkot memberikan kemudahan proses perizinan untuk mendukung masuknya modal baru. “Kami memberikan peluang seluas-luasnya bagi investor dengan proses perizinan yang mudah dan cepat,” tambahnya.
Kabar membanggakan turut disampaikan dalam forum tersebut. Kota Probolinggo meraih predikat sebagai kota dengan pertumbuhan kredit tertinggi se-Indonesia, menunjukkan tingginya aktivitas ekonomi dan kepercayaan masyarakat. “Dengan sinergi bersama, pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo akan terus meningkat,” ujar Wali Kota.
Forum Bisnis Kota Probolinggo 2025 menjadi momentum besar bagi pemerintah, pelaku usaha, dan stakeholder untuk memperkuat kolaborasi, membuka peluang investasi, serta memetakan potensi ekonomi masa depan. Pemerintah berharap forum ini menjadi titik awal peningkatan daya saing daerah dan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (vv/pin)

