Halalbihalal IDI Kota Probolinggo, Wali Kota dan 180 Dokter Pererat Silaturahmi

2025

Kanigaran – Suasana hangat penuh keakraban menyelimuti kediaman resmi Wali Kota Probolinggo pada Kamis siang (17/4), saat dr. Aminuddin bersama istri, dr. Evariani, menyambut kedatangan 180 tamu undangan dalam acara Halabiihalal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Probolinggo. Acara yang digelar di rumah jabatan wali kota di Jalan Panglima Sudirman ini menjadi ajang mempererat silaturahmi para dokter se-Kota Probolinggo.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua IDI Kota Probolinggo yang juga sekaligus menjabat sebagai direktur utama RSUD dr. Moh. Saleh, dr. Intan Sudarmaji, serta Direktur Utama RSUD Ar Rozy, dr. Abror.

Dalam sambutannya, dr. Intan menyampaikan bahwa kegiatan halalbihalal ini merupakan momentum penting untuk memperkuat hubungan antar anggota IDI. "Dengan halalbihalal ini, kita bisa terus menjalin silaturahmi dan menunjukkan bahwa IDI Kota Probolinggo tetap eksis mendampingi para dokter. Selain menjalin komunikasi, kegiatan ini bisa menjadi sarana berbagi ilmu, melakukan aksi sosial, serta memperkuat posisi IDI sebagai wadah resmi para dokter," jelasnya.

Ia juga menegaskan pentingnya peran IDI dalam memberikan perlindungan hukum dan penguatan etika profesi. "Di tengah maraknya isu pelanggaran etika dokter, IDI hadir sebagai pengingat antaranggota agar tetap menjunjung tinggi profesionalisme dan menjaga citra dokter sebagai pelayan masyarakat," ujarnya.

Wali Kota Probolinggo yang juga anggota IDI, dr. Aminuddin, membenarkan pernyataan tersebut. Ia menekankan bahwa isu pelanggaran etika yang belakangan muncul sangat berdampak pada citra profesi kedokteran.

"Melalui kehadiran IDI, kita berharap dapat mencegah hal-hal yang dapat mencoreng nama baik profesi ini. Silaturahmi ini juga menjadi upaya memperkuat kebersamaan dan kesatuan dalam menghadapi berbagai tantangan," tutur dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Sp.Og) ini.

Ia juga menambahkan bahwa sebagai wali kota, dirinya berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi profesi kedokteran, khususnya di Kota Probolinggo.

Acara ditutup dengan tausiah oleh dr. AH. Taufikurohman yang menyampaikan makna silaturahmi dan pentingnya saling memaafkan.

"Salah satu jalan membersihkan hati adalah dengan saling memaafkan. Rasulullah SAW mengamini doa sahabat bahwa tidak akan diterima puasa orang yang belum meminta maaf kepada orang tuanya, pasangan suami-istri yang belum saling memaafkan, dan orang-orang yang belum bermaafan antar sesama," jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa kematian tak mengenal usia atau kondisi, sehingga memperkuat silaturahmi dan berdoa untuk husnul khatimah menjadi bagian dari bekal terbaik dalam kehidupan. (vv/pin)

 

BAGIKAN