Nyamiati Kembali Terpilih Jadi Ketua IBI Kota Probolinggo, Wali Kota Dorong Peningkatan Kualitas Pelayanan

2025

KADEMANGAN – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kota Probolinggo merampungkan Musyawarah Cabang ke VIII, Sabtu (19/7). Bidan Nyamiati Ningsih yang kesehariannya berdinas di Dinas Kesehatan P2KB Kota Probolinggo, kembali terpilih sebagai Ketua IBI periode 2023 – 2028.

Tema muscab kali ini adalah Satukan Langkah dalam Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti.

“Tema ini mencerminkan tekad kami bersama menghadapi perubahan-perubahan sistem kesehatan dalam memberikan pelayanan berkesinambungan berbasis bukti dan ilmiah,” ujar Nyamiati Ningsih saat menyampaikan laporan sebagai Ketua IBI Cabang Kota Probolingo periode 2018 – 2023.

Nyamiati menyebutkan anggota IBI di Kota Probolinggo sebanyak 330 orang. Ia merincikan bahwa 10 bidan tidak bekerja, 20 bidan berwiraswasta dan sisanya bekerja di pelayanan kesehatan.

“Artinya tugas kita sebagai organisasi mensejahterahkan anggota sudah terpenuhi meskipun kerja praktik mandiri belum standar UMK. Selain itu, bidan wajib mengikuti pendidikan profesi. 250 bidan Alhamdulillah sudah punya ijazah profesi kebidanan,” imbuhnya.

“Terima kasih Bapak Wali Kota, saya percaya bapak sayang dengan kami semua para bidan. Dan, Pemerintah Kota Probolinggo yang mendukung IBI secara konsisten, baik berupa kegiatan dan program pelayanan ibu dan anak,” sambung Nyamiati.

Muscab yang diselenggarakan di Bromo View Hotel ini juga dihadiri Ketua Pengurus Daerah IBI Jatim Siti Maimunah.

Siti mengingatkan penegakan disiplin tenaga medis dan tenaga kesehatan sesuai aturan terbaru PMK 03/2025, yang dalam salah satu klausulnya mengatur tentang kompetensi tenaga medis dan tenaga kesehatan.

Katanya, hadirnya IBI yang betul-betul berkompeten akan mewujudkan masyarakat Kota Probolinggo sejahtera. Tugas organisasi profesi (IBI dan IDI) membersamai anggota untuk terus kompeten dalam etika, knowledge dan skill.

“Tiga hal ini sudah betul-betul dipegang, insyaallah program yang dicanangkan akan ditangani dengan baik, berjalan luar biasa. Tugas bidan ini sederhana tetapi berat,” pesan Siti.

“Bidan mendampingi perempuan dalam siklus kehidupan, memberikan edukasi mulai pra nikah, hamil hingga melahirkan, menjaga kesehatan mental dan fisik (perempuan), sampai tumbuh kembang anak-anak, itu tugas Bu Bidan,” imbuhnya.

Bila semua bidan di Kota Probolinggo berkompeten temani perempuan di setiap siklus (perempuan), menurut Siti, akan melahirkan generasi yang berkualitas.

Nah, agar tujuan ini dapat terlaksana, Undang-undang mengamanatkan bidan profesional adalah bidang berpendidikan profesi.

Siti pun mendorong bidan di kota ini berlomba-lomba meningkatkan kapasitas diri sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. 

Harus Ikuti Perkembangan Zaman

Sementara itu, dalam arahannya, Wali Kota Kota Probolinggo dr. Aminuddin membenarkan bahwa bidan harus mampu mengikuti perkembangan zaman dan beradaptasi baik dari sisi keilmuan maupun peraturan.

Ia pun akan berupaya memperhatikan kepentingan anggota IBI, disamping mereka harus menguatkan profesinya.

Soal menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Probolinggo, Dokter Amin berkomitmen menekan angka tersebut melalui program dan sistem yang telah disiapkan.

Kepada pengurus IBI yang baru, ia berharap dapat meneruskan dan meningkatkan langkah-langkah yang sudah diambil oleh pengurus lama.

“Ke depan profesi kebidanan dapat terus menunjukkan perfoma terbaiknya dan terhindari dari hal yang tidak diinginkan bersama. Makin solid, profesional dan inovatif dalam menjawab tantangan zaman serta meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat Kota Probolinggo,” tutur wali kota yang berprofesi dokter spesialis kandungan ini.

Muscab ini dihadiri juga Ketua TP PKK dr. Evariani, Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Kepala DPMPTSP Muhammad Abas, Sekretaris Dinkes P2KB dr. Ike Yuliana, Rektor Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Dr. Nur Hamim. (fa/pin)

BAGIKAN