Pentingnya Pencegahan Stunting, Ketua TP PKK Evariani Serukan Pemanfaatan Potensi Lokal Sebagai Sumber Protein 

2025

KANIGARAN - Puluhan ibu dan balita tampak antusias mengikuti kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Posyandu yang dibuka langsung oleh Ketua TP PKK Kota Probolinggo, dr. Evariani Aminuddin, di ruang Puri Manggala Bhakti, Kantor Wali Kota Probolinggo, Selasa (18/11) pagi.

Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Evariani mengingatkan pentingnya peran ibu dalam menjaga kesehatan putra-putrinya, khususnya pada usia emas 0–6 tahun. Ia menekankan bahwa anak tidak boleh sering sakit, karena setiap penyakit meski hanya batuk pilek dapat menghambat proses tumbuh kembang, termasuk pertumbuhan sel-sel otak.

“Periode 0 sampai 3 tahun itu periode emas. Kalau anak sering sakit, energi tubuh dipakai untuk melawan penyakit, bukan untuk tumbuh kembang otaknya. Makanya jangan sampai anak jatuh ke kondisi stunting, ya Bu,” tegas perempuan yang berprofesi sebagai dokter ini.

Evariani juga mengajak ibu-ibu memanfaatkan potensi lokal seperti ikan, ayam, dan telur sebagai sumber protein. “Meski sedikit porsinya karena perut anak hanya sebesar apel, komposisinya harus lengkap,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan, karena 1000 hari pertama kehidupan dimulai dari dalam kandungan.

Kegiatan semakin lengkap dengan dukungan Bakorwil V Jember. Di mana Kepala Bidang Kemasyarakatan Endang Anggraeni menyampaikan bahwa PMT ini adalah bentuk silaturahmi sekaligus komitmen Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat penurunan stunting. Sebanyak 1.330 paket PMT disebar di tujuh kabupaten/kota, termasuk Kota Probolinggo.

Siti (28 tahun), warga Kelurahan Kanigaran, merasa terbantu dengan program ini. Sambil menggendong putrinya yang berusia 10 bulan, ia mengaku kini lebih paham tentang kebutuhan gizi.

“Dulu saya pikir makan banyak itu cukup. Ternyata harus lengkap proteinnya. Setelah ikut sosialisasi, saya jadi tahu cara menyusun menu yang benar. Anak saya juga sekarang makannya lebih lahap,” ungkapnya.

Sementara itu, Dewi (31 tahun) dari Kecamatan Kedopok, tersenyum melihat anaknya menerima bubur ikan dari paket PMT. “Anak saya suka sekali ikan. Setelah rutin ikut posyandu, berat badannya naik. Saya senang ada perhatian seperti ini dari pemerintah,” tuturnya.

Kehadiran balita-balita yang ceria dan riang seakan menjadi bukti bahwa upaya kolaboratif pemerintah, PKK, tenaga kesehatan dan masyarakat terus bergerak menuju satu tujuan. Yaitu, mewujudkan generasi Kota Probolinggo yang sehat, kuat dan cerdas.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan simbolis paket PMT kepada lima ibu balita, yang diserahkan oleh Ketua TP PKK Kota Probolinggo, Dinas Kesehatan, dan Bakorwil Jatim. (es/fa)

BAGIKAN