KEDOPOK – Minggu (29/6) Kota Probolinggo dibanjiri event yang menggairahkan ekonomi lokal dan seni budaya. Bukan Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo), tetapi gelaran Kelurahan BERSOLEK yang mulai riuh kemeriahannya di kalangan masyarakat. Salah satunya, JCOOL BERSOLEK. Apa itu?
“Awalnya saya bingung baca suratnya. JCOOL ini apa? Saya tanya tidak ada yang tahu. Setelah saya tanya ke lurahnya, ternyata JCOOL itu Jrebeng Kulon. Luar biasa ini pak lurah dan masyarakatnya ya,” seloroh Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin ketika menghadiri JCOOL BERSOLEK di Lapangan Progo.
dr. Aminuddin mengapresiasi kegiatan yang diprakarsai Pokmas Nusantara Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok ini. Di momen itu, wali kota menyampaikan kepada masyarakat tentang Probolinggo BERSOLEK yang menjadi jargon di masa kepemimpinannya bersama Wawali Ina Dwi Lestari ini.
Akronim BERSOLEK, jelas wali kota, B artinya Bersih. Menjadikan kebersihan sebagai budaya kota baik dari sisi lingkungan, pemerintahan maupun perlaku masyarakatnya. E yaitu Elok, memiliki pengertian membangun tata kota yang estetis, ramah ruang publik, dan nyaman untuk semua lapisan masyarakat.
“R-nya itu ramah. Saya yakin masyarakat Jrebeng Kulon ramah semua. Kenapa harus ramah, agar kegiatan ini tidak hanya bisa dinikmati masyarakat Jrebeng Kulon tetapi juga dinikmati warga Kecamatan Kedopok bahkan daerah lain,” beber Aminuddin.
S dari BERSOLEK adalah Sejahtera dengan menguatkan ekonomi lokal, UMKM, dan lapangan kerja demi kesejahteraan masyarakat yang merata. Sementara huruf O berarti Organik, dengan program mendorong pola hidup sehat, pertanian berkelanjutan, dan konsumsi ramah lingkungan.
“L itu lestari. Pengen tidak acara ini diadakan setiap tahun? Kalau mau ya harus dilestarikan warisan budaya dan nilai kearifan lokal sebagai identitas kota. E adalah edukasi dan K artinya kreatif. Semua harus kreatif, mampu munculkan ide kreatif, ekonomi kreatif dalam mengembangan industri, inovasi serta mengembangan segala hal untuk meningkatkan kesejahteraan,” jelas wali kota yang berprofesi dokter spesialis kandungan ini.
JCOOL BERSOLEK garapan Pokmas Nusantara bersama LKK dan Kelurahan Jrebeng Kulon diisi dengan pawai budaya, UMKM dan penampilan seni budaya. Diawali pawai budaya start depan kantor kelurahan di Jalan Serayu menuju Lapangan Progo. Peserta pawai sekitar 150 orang dan 20 UMKM, terdiri dari RW dan PKK.
“Tema yang kami angkat adalah pesona kreasi nusantara dalam meningkatkan semangat berbudaya. Maknanya adalah kreativitas dan kolaborasi saat hari libur di Kelurahan Jrebeng Kulon, disamping kami ikut memeriahkan kegiatan Semipro yang berlangsung tahun ini,” ujar Ketua Pokmas Nusantara Ahmad Husen.
Koordinator Bahana Suara Bayuangga Percussion (BSB), Abdul Rohim mengaku bersyukur dan mendukung kegiatan JCOOL BERSOLEK. Selain untuk hiburan masyarakat, kegiatan ini disebut menguntungkan pelaku seni dan UMKM. “Kami yang biasanya hanya momen tertentu, jadi bisa punya kesempatan tampil di kegiatan seperti ini. Kalau bisa diadakan lebih sering lagi,” katanya. (fa/pin)

