MAYANGAN - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, RSUD dr. Mohamad Saleh Probolinggo menyelenggarakan kegiatan seminar sekaligus deteksi dini gangguan spektrum autisme bagi balita pada Kamis pagi (24/7), di Ruang Edelweis RSUD setempat.
Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bekerja sama dengan Teman Autis Jakarta. Mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, acara ini mengundang 26 balita beserta orang tua mereka, termasuk lima anak dari komunitas autisme.
Direktur RSUD dr. Mohamad Saleh, dr. Intan Sudarmadi dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen rumah sakit dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung tumbuh kembang anak.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung tumbuh kembang anak,” jelasnya.
Sebagai bagian dari peringatan HAN 2025, RSUD juga menghadirkan podcast edukatif yang membahas berbagai isu terkait keterlambatan bicara (speech delay) pada anak.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Prof. Dr. dr. Prastiya Indra Gunawan, Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unair, yang juga merupakan subspesialis neurologi anak. Selain itu, turut hadir 10 narasumber dari FK Unair, 4 dokter spesialis anak dan 1 dokter spesialis mata RSUD setempat, serta perwakilan dari komunitas autisme.
Asisten Pemerintahan, Madihah, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan para orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka, termasuk para ayah yang turut aktif hadir. "Dengan bangga dan haru saya menyaksikan para orang tua yang hadir mendampingi anak-anak, tidak hanya para ibu, tapi juga para ayah. Ini menunjukkan adanya perubahan positif dalam pola pengasuhan anak di masyarakat," ucap Madihah.
Ia juga menekankan bahwa Hari Anak Nasional merupakan momen reflektif bagi seluruh pihak bahwa setiap anak berhak atas kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan yang adil serta setara. “Tanggung jawab besar terbentang di hadapan kita. Masih banyak anak menghadapi tantangan dalam mengakses pendidikan karena keterbatasan fisik, ekonomi, atau sosial. Ini tugas kita bersama untuk memastikan mereka mendapat ruang belajar yang ramah dan inklusif,” tegasnya.
Madihah berharap, hasil seminar dan konsultasi yang dilakukan dalam kegiatan ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan anak-anak, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan tumbuh kembang ke depan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Kota Probolinggo dr. Evariani, Kepala Dinkes P2KB dr. NH. Hidayati, Direktur RSUD Ar Rozy dr. Abraar Kuddah, Kepala Dinsos PPPA Rey Suwigtyo, serta jajaran direksi dan manajemen RSUD dr. Mohamad Saleh. (dy/uby)

