Sampaikan Kinerja 100 Hari, Kepemimpinan Aminuddin-Ina Lakukan Berbagai Percepatan

2025

KANIGARAN – Kinerja 100 hari kepemimpinan Wali Kota Probolinggo Aminuddin – Wawali Ina Dwi dipaparkan kepada puluhan jurnalis, Kamis (5/6). Secara gambling paparan itu disampaikan melalui dashboard publik digital. 

"Bergerak Bersama, Mewujudkan Kota Probolinggo yang Tangguh, Berkelanjutan, Sejahtera, Modern dan Adaptif." Kalimat itu bukan sekadar slogan, tapi tonggak pijakan yang menandai 100 hari pertama kepemimpinan keduanya.  

Hadir pula Sekretaris Daerah Ninik Ira Wibawati, Ketua TP PKK Kota Probolinggo dr. Evariani, Asisten Administrasi dan Umum Retno Fadjar Winarti, Kepala Diskominfo Aman Suryaman dan kepala perangkat daerah lainnya.

Di hadapan para jurnalis, dr. Aminuddin menyampaikan secara gamblang bahwa revolusi pelayanan publik telah dimulai. Salah satu program yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat adalah percepatan santunan kematian. "Kini tidak ada lagi warga menunggu. Saya atau bu wakil datang setelah laporan dari kelurahan menyerahkan santunan Rp 750 ribu maksimal dalam 3 hari," ujarnya disambut tepuk tangan.

Bagi pasangan ini, pertumbuhan ekonomi dimulai dari kaki lima, pasar tradisional, dan UMKM lokal. Gerakan Gerebek PATRA (ASN Pemerintah Kota Probolinggo Berbelanja di Pasar Tradisional), Klinik UMKM, serta 29 kelurahan yang dipersiapkan membentuk Koperasi Merah Putih adalah bukti bahwa ekonomi rakyat bukan sekadar wacana.

Dalam bidang kesehatan, program SISKIA Pro Cantik Reborn, kerja sama RSUD dan Baznas, serta penambahan fasilitas di dua rumah sakit umum menjadi penanda seriusnya perhatian terhadap kualitas hidup warga. Inovasi seperti Pos Lansia di Museum dr. Saleh hingga “Nyerbu” (Nyemil Ikan Hari Rabu) menjadi cara unik mengedukasi dan melayani masyarakat.

Salah satu inovasi yakni dashboard.probolinggokota.go.id, pusat data digital terbuka yang menjadikan layanan publik transparan, terintegrasi, dan bisa diakses dari mana saja. Masa 100 hari bukanlah garis akhir, melainkan permulaan. “Kami sudah merancang revitalisasi Alun-Alun, program 1 RW 1 Tossa, peningkatan honor RT/RW, dan penguatan ruang terbuka hijau,” ucap dr. Aminuddin. Visi mereka sederhana namun berdampak pada pembangunan yang langsung dirasakan warga. 

Hal senada juga diungkapkan Ina dalam melaksanakan tugasnya sebagai wakil wali kota. “Pak Wali memberi ruang bagi saya untuk berperan aktif. Kami punya visi yang sama, dan itu menjadi kunci harmoni kami dalam bekerja. Kami tidak sekadar memimpin, kami bergerak bersama,” imbuhnya.

Ia menegaskan bahwa mereka berdua hadir bukan hanya sebagai simbol kekuasaan, tetapi sebagai pasangan yang saling melengkapi untuk perubahan nyata. “Kami tidak berlomba panggung, tapi berpacu dalam pelayanan,” tegas Ina Dwi Lestari.

Begitu pula kehadiran Ketua TP PKK Kota dr Evariani yang turut mendukung program pemerintah kota dari segala lini. TP PKK mengambil peran strategis karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ia ikut menggerakkan warga dalam memajukan Kota Probolinggo. Melalui kegiatan seperti, Goesaga (Goes Sapa Warga), Roadshow Posyandu, hingga peluncuran Yayasan Puspita. Peran perempuan dalam pembangunan semakin kuat, membuktikan bahwa pembangunan menyentuh hingga ke tingkat keluarga.

Dalam sesi tanya jawab, salah satu wartawan Radar Bromo, Arif Mashudi mengusulkan agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditingkatkan, salah satunya pajak resto. “Jangan sampai pajak yang sudah kita bayar tidak disetorkan ke pemerintah daerah. Harus lebih tegas terhadap pemilik resto nakal yang nunggak pembayaran pajaknya,” pintanya. 

Semua pertanyaan media direspons satu per satu. Paparan ini disampaikan, agar masyarakat mengetahui sepak terjang kinerja dalam proses pembangunan Wali Kota Aminuddin – Wawali Ina. Sebagai bentuk keterbukaan informasi, serta pertanggungjawaban amanah kepada masyarakat Kota Probolinggo. (yul/fa)

BAGIKAN