Sarasehan Tokoh Perempuan Lintas Agama, Wali Kota Probolinggo Soroti Peran Strategis Perempuan

2025

KANIGARAN - Wali Kota Probolinggo dr. H. Aminuddin menghadiri Sarasehan Tokoh Perempuan Lintas Agama se-Kota Probolinggo yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Jumat (20/6) siang di Puri Manggala Bhakti, Kantor Walli Kota Probolinggo. Kegiatan yang mengusung tema “Peran Perempuan dalam Penguatan Moderasi Beragama” ini diikuti oleh sekitar 80 peserta dari berbagai elemen masyarakat lintas agama.

Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin menyampaikan apresiasi rasa atas terselenggaranya kegiatan yang dinilainya sangat penting untuk memperkuat nilai-nilai kerukunan di tengah keberagaman Kota Probolinggo.

“Saya bersyukur dan sangat mengapresiasi kegiatan ini. FKUB terus berpikir bagaimana menjaga situasi dan kondisi kota agar tetap kondusif. Selama ini pertemuan seringkali didominasi tokoh laki-laki. Tapi ternyata masih kurang, karena peran tokoh perempuan sangat vital,” ungkap Aminuddin yang disambut tepuk tangan para peserta.

Wali Kota Aminuddin menekankan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam pengambilan keputusan, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. “Keputusan akhir banyak diambil oleh perempuan. Karena itu, peran perempuan harus terus ditingkatkan. Mereka memiliki kemampuan luar biasa, termasuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Dalam pembangunan kota ini, kontribusi perempuan sangat besar, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, maupun sosial,” tegasnya.

Sarasehan ini juga menjadi momen refleksi atas 100 hari kepemimpinan dr. Aminuddin. Ia menyampaikan bahwa situasi Kota Probolinggo yang aman dan damai tidak lepas dari kerja sama semua pihak.

“Saya sepakat kegiatan seperti ini terus dilanjutkan. Tidak hanya menyangkut isu perempuan, tapi juga menjadi ruang diskusi inklusif untuk menyelesaikan berbagai persoalan kota, sehingga kerukunan umat beragama di Kota Probolinggo semakin meningkat,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Probolinggo Ahmad Hudri menjelaskan bahwa sarasehan ini merupakan kegiatan pertama yang secara khusus melibatkan tokoh perempuan lintas agama. Menurutnya, perempuan memiliki peran kunci dalam membentuk generasi bangsa.

“Ketika perempuan tertata dengan baik, mempersiapkan diri dengan baik, maka lingkungan pun akan terbentuk dengan baik. Maka masa depan generasi juga akan terjaga. Karena itu FKUB mendorong peran perempuan untuk lebih optimal,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa moderasi beragama menjadi pilihan dalam membangun harmoni dan toleransi antarumat beragama. “Moderasi inilah yang mempertemukan antara agama dan negara, agama dan bangsa. Bahwa negara dan agama bisa saling mengisi dalam irama yang indah, membangun keberagaman Indonesia dengan prinsip keadilan dan kesetaraan,” tuturnya.

Sebagai tindak lanjut, FKUB akan menyelenggarakan program Pendidikan Kader Penggerak Moderasi Umat Beragama setiap tahun, bekerja sama dengan TP PKK Kota Probolinggo.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Bakesbangpol Kota Probolinggo Muhammad Sonhadji, Plh. Kepala Kantor Kemenag Ahmad Zaini, serta narasumber Ketua TP PKK dr. Evariani yang menyampaikan materi bertema Sarasehan Perempuan Penjaga Harmoni Keluarga dan Anggota DPD RI Lia Istifhamah yang membawakan materi tentang Toleransi Umat Beragama. (dy/uby)

BAGIKAN