Satpol PP Kota Probolinggo Luncurkan SIGAP TRANTIBUM

2025

KANIGARAN – Pemerintah Kota Probolinggo melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melaunching Strategi Peningkatan Pelayanan Gangguan Ketentraman Dan Ketertiban Umum "Sigap Trantibum”. Kegiatan ini dihadiri Wali Kota dr Aminuddin, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari,  Dandim 0820 Probolinggo, Kapolres Probolinggo Kota, Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, hingga kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo

Diketahui, pertumbuhan jumlah penduduk Kota Probolinggo dari tahun ke tahun membawa dampak signifikan terhadap meningkatnya potensi gangguan ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum).

Hal ini tercermin dari data laporan yang masuk ke call center 112. Tercatat jumlah kejadian meningkat dari 1.428 kasus pada tahun 2023 menjadi 1.747 kasus pada tahun 2024.

Menanggapi kondisi tersebut, Satpol PP meluncurkan inovasi bertajuk “SIGAP TRANTIBUM” sebagai bagian dari Proyek Perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (Diklatpim II).

Inovasi ini dirancang untuk memperkuat sistem layanan trantibum yang lebih responsif, kolaboratif, dan berbasis teknologi.

Kasatpol PP Pujo Agung Satrio menjelaskan bahwa SIGAP merupakan akronim dari Siaga, Inisiatif, Gerak Cepat, Amanah, dan Patuh. Lima prinsip dasar ini menjadi pedoman dalam membangun karakter personel Satpol PP dan Linmas agar semakin tangguh dalam menghadapi tantangan keamanan dan ketertiban di masyarakat.

“Siaga berarti selalu siap dalam segala kondisi. Petugas juga harus memiliki inisiatif dalam mengambil langkah-langkah penanganan. Gerak cepat adalah keharusan dalam merespons laporan, dengan target waktu kurang dari 15 menit. Amanah menekankan tanggung jawab terhadap tugas, dan patuh berarti menaati hukum dan peraturan,” ujar Pujo.

Tak hanya menggerakkan internal Satpol PP, inovasi SIGAP TRANTIBUM juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Pujo menyebut, pihaknya menggandeng berbagai instansi seperti TNI, Polri, Dinas Perhubungan, BPBD, Telkom, PLN, PGN, PDAM, Bea Cukai, hingga KSOP.

“Kami ingin membangun sinergi yang kuat agar penanganan trantibum bisa lebih cepat, tepat, dan menyeluruh. Kami percaya, kolaborasi adalah kunci dari stabilitas sosial yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Salah satu bagian penting dalam inovasi ini adalah pembangunan Gedung Meteor yang dirancang sebagai pusat komando dan kendali terpadu trantibum di Kota Probolinggo.

Gedung ini akan difungsikan sebagai pusat data, pemantauan, serta pengkoordinasian tindakan lintas instansi secara real time. “Harapannya, Gedung Meteor bisa menjadi otak dari sistem pengamanan kota, tempat seluruh data trantibum dihimpun dan dianalisis untuk langkah cepat dan terukur,” imbuhnya. (crl/fa)

BAGIKAN