MAYANGAN — Serangkaian kegiatan edukatif dan kreatif dalam rangka “Seminggu di TWSL” resmi dimulai pada Sabtu (24/5) di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo. Acara yang berlangsung hingga Rabu (28/5) ini dibuka secara resmi oleh dr. Aminuddin, diiringi dengan penampilan menggambar dari Fathan Adi Abdillah, bocah kreatif yang jago menggambar dengan sangat cepat dan rapi.
Mengusung tema kepedulian terhadap lingkungan, acara ini diawali dengan lomba mewarnai bertema satwa yang diikuti oleh 120 siswa dari tingkat RA/TK se-Kota Probolinggo. Tampak dr. Aminuddin menyapa para peserta lomba mewarnai dan menyemangati mereka.
Dalam sambutannya, dr. Aminuddin menyampaikan pentingnya hidup selaras dengan alam. "Harmony to nature, bagaimana kita bersinergi dan menjaga alam sebagai bagian dari kita. Ekosistem adalah hubungan yang menyatu antar makhluk hidup dan lingkungannya, menjaga lingkungan itu sustainable ya terus berkelanjutan, dan kita wajib menjaga alam agar alam menjaga kita juga," ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Retno Wandansari, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap satwa dan keanekaragaman hayati, melatih kreativitas pelajar, meningkatkan kesadaran pengelolaan lingkungan, serta menambah wawasan mengenai pelestarian satwa dan peraturan perundang-undangan terkait.
Kegiatan “Seminggu di TWSL” 2025 mencakup berbagai lomba dan acara menarik, antara lain:
Lomba Mewarnai untuk siswa TK/RA Negeri dan Swasta se-Kota Probolinggo- Lomba Lukis Topi Caping untuk siswa SD/MI
- Lomba Musik Akustik untuk siswa SMP/MTs
- Festival Satwa bersama komunitas pecinta satwa Kota Probolinggo
- Program Penukaran Botol Bekas dengan Kompos sebagai bentuk edukasi pengurangan sampah plastik
- Talkshow Interaktif tentang pemahaman satwa bersama Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Timur
Dengan rangkaian kegiatan ini, TWSL menjadi ruang belajar terbuka yang menggabungkan edukasi, seni, dan kesadaran lingkungan untuk seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda. Acara ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang memperkuat komitmen Kota Probolinggo dalam menciptakan lingkungan yang lestari dan ramah satwa. (sit/fam)

