KADEMANGAN – Rabu (28/5) siang, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin hadir di Pelatihan Dasar Olahan Makanan dan Minuman Bagi Masyarakat Kelurahan Pohsangit Kidul, di Pendapa kelurahan setempat. Giat ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku UMKM dan kader PKK yang ada di wilayah selatan kota.
“Hari ini kita mengikuti kegiatan pengolahan makanan bagi UMKM di Pohsangit Kidul. Tujuannya adalah supaya ibu-ibu nanti bisa buat kue macam-macam, tumbuh wirausaha,” ujar Wali Kota Aminuddin.
Dengan berwirausaha, sebut Amin, mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu. Karena berwirausaha, tambahnya, menjadi salah satu alternatif strategis dalam pembangunan ekonomi.
Dokter Amin berharap, pelatihan ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi dan kreativitas dalam berinovasi di sektor ekonomi rumah tangga. Ilmu yang sudah didapat dan dipraktikkan tersebut bisa ditularkan ke tetangga, saudara atau siapapun. Sehingga menghasilkan pengusaha-pengusaha baru di Kota Probolinggo di sektor kuliner.
“Ikuti pelatihannya. Praktikkan ilmunya, kemudian pasarkan produknya. Mudah-mudahan saya doakan Ibu-ibu sekalian menjadi usahawan baru. Ekonomi di Kelurahan Pohsangit Kidul semakin menggeliat,” harapnya.
Wali kota bergelar dokter spesialis kandungan ini juga menyampaikan potensi kolaborasi UMKM dengan program Koperasi Merah Putih untuk pembiayaan dan pemasaran. “Nah, Koperasi Merah Putih ini salah satu nanti usahanya itu adalah simpan pinjam, terus balikin. Biar bergulir dan bisa dimanfaatkan orang lain. Maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Sementara itu, dalam laporannya, Lurah Agung Sumaryadi menyampaikan tujuan giat ini adalah memberikan keterampilan, meningkatkan kualitas produk, dan menciptakan peluang usaha rumahan untuk menambah penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan warga. Penekanan diberikan pada inovasi dan pentingnya standar kualitas produk, serta memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi.
“Tentunya nanti kan ada praktik, barangkali hasil dari praktik itu bisa dipasarkan dan menjadi produk unggulan ibu-ibu semua. Monggo nanti bisa berkreasi mungkin ibu-ibu yang pakai media sosial, Twitter, Facebook, TikTok ataupun Instagram dengan meng-upload produk-produk kita. Jadikan medsos tadi sebagai ajang promosi penuh inovasi,” terang Agung.
Agung menambahkan, tujuan dilaksanakannya kegiatan yang diikuti sedikitnya 40 orang peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dan kader PKK itu, adalah memberikan pembekalan guna peningkatan kemampuan dan kualitas dalam pembuatan makanan yang bisa menjadi komoditi yang layak untuk dijual. Serta memberikan peluang usaha rumahan di bidang kuliner guna menambah penghasilan dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan warga. (es/fa)

