Wali Kota Aminuddin Kawal Revitalisasi Sentra Kuliner GOR A.Yani, Gandeng Kemitraan Dua Perusahaan

2025

KANIGARAN – Program pembangunan Probolinggo Bersolek terus digarap oleh Wali Kota dr. Aminuddin dan Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari bersama jajarannya. Program ini bukan sekadar penataan kota melainkan pembenahan di bidang perekonomian masyarakat, sektor pariwisata serta investasi.

Hal itu disampaikan Wali Kota Aminuddin saat memimpin rapat koordinasi program Probolinggo Bersolek, Rabu (2/7) di Command Center Kantor Pemkot. Katanya, dengan kolaborasi lintas sektor, Pemkot Probolinggo berharap wajah kota akan semakin mempesona, peluang ekonomi meluas dan kesejahteraan masyarakat meningkat secara signifikan.

Pada agenda rapat koordinasi lanjutan ini dibahas konsep Alun-alun, denah revitalisasi penataan para Pedagang Kaki lima (PKL), penataan area parkir serta sarana & prasarana yang dibutuhkan guna menunjang sentra wisata kuliner di GOR A. Yani. Untuk merealisasikannya, pemkot tengah berkolaborasi dengan investor. Nantinya, peluang kemitraan ini akan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Di hadapan sejumlah perusahaan baik dari perbankan dan perusahaan swasta di Kota Probolinggo, wali kota berharap mereka dapat berkontribusi dalam sumbangsih pembangunan tata kelola wajah Kota Probolinggo. Perusahaan yang sudah pasti bekerjasama adalah BPD Jatim dan Alamo, salah satu perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di Probolinggo.

"Terima kasih kepada PT Bromo Tirta Lestari (Alamo) yang sudah mendedikasikan keterlibatannya sebesar Rp 1,4 miliar. Kemudian dari Bank Jatim juga sudah bersedia (membantu) untuk lampu-lampunya. Ya harapan saya pada kesempatan yang baik ini mungkin yang lain bisa segera turut serta terhadap penunjang lainnya,” harap Aminuddin.

Konsep besar revitalisasi GOR A.Yani tidak hanya menjadi pusat kuliner terpadu yang modern dan multifungsi, tetapi juga ruang pertunjukan seni dan musik. Para PKL yang selama ini berjualan di sekitar Alun-alun akan dipindah dan ditata ulang untuk menempati area baru.

Wali Kota Probolinggo, menargetkan pertengahan Juli 2025 proses revitalisasi segera rampung. Ia juga menegaskan revitalisasi ini bertujuan menciptakan kawasan yang lebih tertib, bersih dan menarik. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya penataan PKL agar lebih terorganisir.

“Dan. insyaallah tanggal 20 (Juli) ini para PKL ini harus pindah, kemudian kawasan Alun-alun ini nanti akan kita isolas, kita beri tanda dengan harapan para PKL sudah tidak berjualan disana lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo, Fitriawati menjelaskan ada sebanyak 186 PKL yang akan dipindahkan. Rinciannya, di GOR A. Yani sebanyak 27 PKL, dari pujasera Alun-alun 51 PKL, Pedagang sekitar Alun-alun 68 PKL dan pedagang di Jalan DR. Sutomo sebanyak 40 PKL.

Fitriawati menambahkan, revitalisasi ini bagian dari upaya menciptakan ruang publik yang nyaman dan estetis. “Dengan hadirnya pusat kuliner terpadu ini, diharapkan UMKM di Kota Probolinggo semakin berdaya dan mampu terus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kami berharap para PKL nantinya dapat menjaga fasilitas ini agar manfaatnya bisa dirasakan untuk jangka panjang,” terang dia.

Ketua TP PKK dr. Evariani serta Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegiantono juga turut ikut dalam rapat koordinasi itu. Terlihat hadir pula Perangkat Daerah terkait dan pimpinan perbankan serta perusahan swasta di Kota Probolinggo. (Dev/fa)

BAGIKAN