KANIGARAN – Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, menerima audiensi dari jajaran Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri Kota Probolinggo, Senin (28/7), di ruang transit Kantor Wali Kota setempat. Pertemuan ini membahas upaya sinergi antara Pemerintah Kota dengan Senkom dalam bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), penanggulangan bencana, serta isu sosial strategis tahun 2025.
Dalam audiensi tersebut, menyoroti pentingnya peran Senkom dalam membantu pemerintah mengedukasi masyarakat terkait isu-isu aktual, seperti maraknya judi online, penyalahgunaan narkoba, dan bahaya game online yang meresahkan. “Isu-isu ini sulit dideteksi secara langsung, namun dapat kita antisipasi jika masyarakat dan mitra seperti Senkom aktif memberikan informasi dan edukasi,” tegasnya.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo ini juga menekankan pentingnya menjaga generasi muda dari ancaman penyalahgunaan zat adiktif. “Jika sudah terpapar narkoba, potensi generasi kita bisa menurun drastis. Maka pencegahan harus dimulai dari sekarang. Kami berharap kerja sama ini juga terus berjalan secara berkelanjutan demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga Probolinggo,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Senkom Kota Probolinggo Eko Diono menyampaikan bahwa Senkom merupakan organisasi masyarakat yang telah eksis di seluruh wilayah NKRI, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan. Senkom merupakan ormas yang mandiri dan terstruktur dengan sangat baik, serta memiliki tiga tupoksi utama, yakni kamtibmas yang dalam hal ini telah menjalin kerja sama dengan Polresta Probolinggo. Senkom juga turut aktif dalam pengamanan kegiatan tahunan seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru), Idulfitri, serta mendukung upaya tanggap darurat melalui kerja sama dengan BPBD.
“Selama pandemi COVID-19, kami juga diberi kepercayaan membantu penyemprotan disinfektan di lingkungan warga, serta aktif dalam kegiatan edukatif bersama tokoh masyarakat,” tambahnya.
Senkom sendiri mulai aktif di tingkat nasional sejak 2004, dan resmi berdiri di Kota Probolinggo sejak tahun 2009 lalu. Dengan anggota sebanyak 75 orang yang tersebar di seluruh kecamatan. “Di Probolinggo, kami memiliki 75 anggota. Salah satu syarat keanggotaan adalah harus memiliki penghasilan atau sudah bekerja, karena Senkom adalah organisasi yang mandiri,” jelas Eko.
Eko didampingi 4 anggota lainnya menyampaikan bahwa mereka aktif melakukan patroli swadaya bersama aparat TNI dan Polri, termasuk razia terhadap potensi gangguan ketertiban seperti balap liar dan aktivitas malam yang tidak memiliki izin. Anggotanya pun rutin mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kapasitas, termasuk dalam bidang penanggulangan bencana.
Audiensi ini diakhiri dengan harapan adanya kerja sama yang lebih erat antara Senkom dan Pemkot Probolinggo, khususnya dalam mendukung program-program kemasyarakatan dan kebencanaan di masa mendatang. (es/pin)

