Wali Kota Probolinggo Tinjau Persiapan Sekolah Rakyat, Bakal Gelar Apel Bersama

2025

MAYANGAN - Usai Gowes Sehat bareng Forkopimda, Minggu (13/7) pagi, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin langsung meninjau kesiapan Sekolah Rakyat di Rusunawa Mayangan. Ia memastikan lokasi dan asrama Sekolah Rakyat yang akan memulai masa pembelajaran, sekaligus menerima kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang direncamakan Senin (14/7).

“Insyaallah sore (13/7) para siswa sudah masuk asrama. Tempatnya sudah kita siapkan. Alhamdulillah, semuanya sudah siap. Besok pagi (14/7) kita mulai dengan apel perdana Sekolah Rakyat,” ujar wali kota.

Ya, Kota Probolinggo menjadi salah satu dari 12 lokasi di Jawa Timur yang ditunjuk untuk melaksanakan program Sekolah Rakyat. Provinsi Jawa Timur sendiri menjadi wilayah dengan kesiapan terbanyak secara nasional. Total ada 1.183 siswa dari keluarga tidak mampu yang akan mengikuti pendidikan gratis berasrama, tersebar di berbagai daerah.

Untuk Kota Probolinggo, sebanyak 100 siswa dari keluarga tidak mampu telah dipastikan mengikuti program ini. Mereka terbagi dalam dua tingkatan pendidikan yaitu SMP dan SMA, masing-masing dua rombongan belajar (rombel), dengan kapasitas sekitar 25 siswa per rombel.

“Program ini tidak hanya fokus pada anak-anak. Kita juga pikirkan nasib orang tuanya. Misalnya yang bekerja sebagai buruh cuci, akan kita bantu mesin cuci agar bisa membuka usaha di rumah dan menambah penghasilan. Semua kita sesuaikan dengan jenis pekerjaannya,” tegas dr. Aminuddin.

Program ini menjadi salah satu wujud komitmen pemerintah dalam membangun pendidikan yang inklusif dan memberdayakan. Wali Kota dr. Aminuddin didampingi Kepala Dinas Sosial PPPA Kota Probolinggo Rey Suwigtyo, menyatakan siap memulai tahun ajaran baru. Mulai dari orientasi siswa hingga pertemuan dengan orang tua juga akan dilaksanakan di hari pertama.

“Ini bukan hanya tentang sekolah, tapi tentang hidup yang berubah. Pendidikan gratis, fasilitas lengkap, guru-guru terbaik, dan yang terpenting ada harapan yang nyata bagi masa depan anak-anak dari keluarga tidak mampu,” tambah Dokter Aminuddin.

Program ini dirancang bukan sekadar sebagai tempat belajar, melainkan sebagai ruang tumbuh bersama antara anak-anak penerus bangsa dan keluarga mereka yang ingin bangkit dari keterbatasan.

“Besok (14/7), program ini akan resmi dimulai dengan apel persiapan pembelajaran bagi siswa siswi Sekolah Rakyat. Kehadiran Gubernur Jawa Timur di Kota Probolinggo juga akan menjadi penanda dimulainya langkah besar ini, yang tidak hanya menjawab kebutuhan pendidikan, tetapi juga menyentuh akar kehidupan sosial masyarakat,” ujarnya. (mir/fa)

BAGIKAN