Wali Kota Imbau Pasien Sembuh COVID 19 Ikut Donor Plasma Konvalesen

2021

KANIGARAN - Berlangsung di Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo, rapat koordinasi tim terpadu penanganan konflik sosial Kota Probolinggo dipimpin langsung Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin dan dihadiri oleh Kapolres Probolinggo Kota AKBP RM Djauhari, Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Kejari Yeni Puspita, perwakilan Pengadilan Negeri dan Sekda drg Ninik Ira Wibawati.

Rapat yang rutin digelar setiap bulan ini juga diikuti oleh peserta lainnya antara lain dari para asisten, staf ahli, Kepala OPD, pimpinan Kecamatan, Kelurahan dan unsur TNI/Polri secara daring pada hari Kamis (28/1).

Wali Kota Probolinggo menyampaikan bahwa kondisi Kota Probolinggo terpantau aman dan kondusif, “Walaupun masih dalam masa pandemi yang mengharuskan kita mematuhi protokol kesehatan, namun masyarakat bisa melakukan aktivitas dengan aman dan nyaman. Hal ini merupakan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketentraman,” imbuhnya.

Menyinggung mengenai perkembangan kasus Covid 19 Nasional maupun di Kota Probolinggo, Habib Hadi mengatakan Pandemi Covid19 masih belum bisa dikendalikan dan belum ada tanda-tanda berakhir. “Angka terkonfirmasi positif terus bertambah dan bahkan terjadi lonjakan secara nasional,” terangnya. Hal ini juga diperparah dengan tingkat kesembuhan pasien terus mengalami penurunan sehingga mengakibatkan tingginya tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit hingga mencapai diatas 70 persen.

Sementara di Kota Probolinggo sendiri, data per 27 Januari 2021 tercatat jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi positif sebanyak 1927 orang, 1583 orang telah sembuh, 231 orang masih dirawat dan 131 orang meninggal.

Menurut wali kota, hal ini disebabkan karena banyak masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga kedepannya akan dilaksanakan operasi yustisi secara masif dan mobile, khususnya di tempat-tempat yang kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatannya masih rendah. Untuk membuat efek jera bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, dilakukan test rapid antigen ditempat dan apabila hasilnya reaktif akan dilakukan karantina di rusunawa atau di puskesmas wonoasih.

Untuk mendukung kesembuhan pasien Covid19 yang sedang dirawat, kini RSUD dr. Moch Saleh Kota Probolinggo telah memiliki Apheresis, yakni alat yang digunakan untuk mengambil plasma darah dari pasien yang sudah sembuh dari Covid 19. Serta dilengkapi dengan alat pendingin khusus untuk menyimpan plasma konvalesen donor.

Habib Hadi juga mengajak masyarakat yang sudah sembuh dari Covid 19 untuk ikut mendonorkan darahnya. “Yang ingin donor plasma tidak perlu keluar kota, untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat yang telah sembuh dari Covid 19 mau mendonorkan antibodinya melalui donor plasma konvalesen. Tentunya setelah melalui tahapan pemeriksaan terlebih dahulu,” ajaknya.

Dengan telah dimulainya program Vaksin Covid 19 di Indonesia, Kota Probolinggo sendiri telah menerima 1480 dosis Vaksin pada hari Senin (25/1) di kantor Dinas Kesehatan Kota Probolinggo. Untuk tahap pertama akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan yang masuk dalam kelompok rawan terpapar Covid 19. Sehingga Walikota meminta kepada setiap Kepala OPD, Camat, Lurah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat hingga Ketua RT/RW untuk melakukan langkah-langkah teknis agar program vaksinasi di Kota Probolinggo berjalan lancar.

Pada bidang informasi, wali kota menyampaikan masih banyak berita hoax tentang vaksin dan Covid19 yang beredar di masyarakat melalui media sosial. Dinas Kesehatan diminta untuk terus menyampaikan informasi tentang vaksin agar masyarakat memahami pentingnya program vaksinasi Covid 19. Selain itu kerjasama dengan Polres Kota Probolinggo juga diharapkan dapat dilakukan dengan cara patroli siber di dunia maya serta dapat menindak oknum-oknum yang menyebarkan berita bohong terkait Covid 19 dan vaksinasi.

Sebagai penutup, Walikota kembali mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 4M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan, “Mudah-mudahan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa segera mengangkat penyakit ini,” kata Wali Kota Habib Hadi. (dewa)

BAGIKAN