KANIGARAN - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menyerahkan sejumlah bantuan peralatan usaha mandiri sektor informal (UMSI) tahun 2022 yang bertempat di halaman DPMPTSP dan Naker, Jumat (1/4).
Kegiatan ini sebagai upaya untuk mewujudkan kemandirian dan jiwa kewirausahaan baru bagi para peserta pelatihan yang telah mendapat sertifikat serta mempunyai embrio usaha. Sekitar 15 peserta pelatihan yang menerima bantuan peralatan mesin jahit, mesin obras, mesin penggiling mie, oven gas, mixer duduk, dan etalase.
“15 penerima bantuan yang hadir, semuanya pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh DPMPTSP Naker. Setelah dilakukan verifikasi dan survei di lapangan, mereka yang memiliki usaha mandiri maka kami berikan bantuan peralatan. Diharapkan nantinya mereka dapat direkrut oleh dunia usaha, juga bisa membuat usaha mandiri sehingga bisa meningkatkan kesejahteraannya,” kata Kepala DPMPTSP Naker, M. Abbas dalam laporannya.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Habib Hadi yang hadir bersama Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati menegaskan, kegiatan ini sebagai upaya Pemkot melalui perangkat daerah terkait untuk mensupport peserta yang telah mengikuti pelatihan, agar bisa mengembangkan potensi yang dimiliki.
“Dorongan atau support seperti ini akan membuka lapangan pekerjaan. Walaupun dalam situasi dan kondisi sekarang ini, kita mampu tahap demi tahap memulihkan ekonomi. Saya berharap para penerima mampu memanfaatkan peralatan ini sebaik-baiknya,” tuturnya.
Habib Hadi meminta DPMPTSP Naker untuk terus memberikan pelatihan sehingga bisa mensupport kebutuhan masyarakat, agar mampu mandiri dengan talenta dan skill yang bisa dikembangkan menjadi usaha baru di Kota Probolinggo.
“Bantuan dari pemerintah bertujuan untuk mengembangkan usaha masyarakat, namun juga dibutuhkan komitmen sehingga program bantuan ini tidak akan sia-sia. Saya berharap masyarakat menjadi lebih mandiri, membuka tempat usaha dan merekrut tenaga kerja,” harapnya.
Menurutnya, 15 peserta penerima bantuan ini dapat menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya melalui inovasi usaha yang dimiliki. Tugas pemerintah adalah membantu atau mensupport peralatan sehingga usaha tersebut dapat berkembang sesuai dengan harapan. “Jangan sampai ada bantuan yang pindah tangan ya?!. Saya minta DPMPTSP agar dimonitor, supaya peralatan ini benar-benar dimanfaatkan,” tegas wali kota.
Sub Koordinator Penempatan, Perluasan Kerja dan Transmigrasi DPMPTSP Naker Kholifah menambahkan, sebelum diberikan bantuan peralatan sesuai usaha masing-masing maka terlebih dahulu mengikuti pembekalan untuk mengembangkan usahanya.
“Mereka adalah pilihan karena syaratnya harus memiliki sertifikat pelatihan dan memiliki embrio usaha. Melalui proposal yang diajukan dan kami lakukan cek lapangan bahwa benar-benar memiliki embrio usaha. Jika memenuhi syarat maka kami bisa memberikan bantuan peralatan ini,” bebernya.
Pelatihan yang diberikan, lanjut Kholifah, disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki masyarakat. Misal, jika menginginkan pelatihan makanan dan minuman, pelatihan pengelasan atau pelatihan jahit dan sebagainya maka akan disesuaikan.
“Bantuan peralatan seperti ini akan diberikan setiap tahun. Semoga dengan diberikan bantuan ini masyarakat dapat mengembangkan usahanya. Jika sudah banyak orderan, insyaallah mereka bisa terus merekrut pegawai dan semakin berkembang usahanya,” tutup Kholifah. (MR/fa)