MAYANGAN - Malam ke tujuh, Kamis (8/9), rangkaian Hari Jadi ke 663 Kota Probolinggo menghadirkan Festival Hadrah, dalam rangkaian Festival Pendalungan di Stadion Bayuangga. Giat ini diikuti 22 ranting GP Ansor setempat.
Festival hadrah, seni musik bernuansa Islami digelar sebagai upaya untuk mengetahui efektivitas, tingkat perkembangan hadrah dan guna membangun rasa cinta terhadap budaya lokal Indonesia.
Penampilan peserta lomba hadrah ini, terbagi dalam 2 sesi. Sesi pertama, sebanyak 6 ranting dan sisanya dilanjutkan ba’da Maghrib di sesi kedua. Mekanismenya, setiap peserta diberikan kesempatan membawakan 2 lagu dengan durasi 7 menit dengan iringan hadrah Al Habsyi atau Al Banjari.
Salah satu dewan juri dari Eksternal GP. Ansor Muhammad Syaikhu mengatakan festival ini adalah panggung bagi anak-anak pecinta kesenian Islami untuk mengekspresikan karyanya.
Pria yang juga adalah Ketua Persatuan Disabilitas Kota Probolinggo (PERDISAPRO) menambahkan bahwa, kesenian hadrah banyak tumbuh di kota ini seiring dengan banyaknya santri.
“Festival ini menjadi media silaturahmi dan konsolidasi antar pelajar dan santri. Sekaligus menjadi cara untuk mengenalkan berbagai bacaan selawat yang biasa ditemui. Dimana melalui festival hadrah dan selawat terkandung pesan tentang budaya Islam yang santun, toleran, dan inklusif, dan tentunya cinta damai,” terangnya.
Masih menurut Syaikhu, indikator penilaian yang dilakukannya bersama 2 orang juri lain, yakni Haikal Maksum – PC. MDS Ansor dan Ahmad Jaelani, antara lain meliputi pukulan, vokal, Adab yang meliputi muroatul kalimat (makhorijul huruf sifatul huruf tasyaddud), tanaffus dan performance peserta itu sendiri.
Dari penampilan puluhan peserta malam tadi, nantinya akan diambil 7 penampil terbaik yang berhak atas hadiah yang telah disiapkan. Yakni juara 1, 2 dan 3, harapan 1, 2 dan 3. Serta juara best jingle atau yel-yel.
Salah satu peserta dari Pondok Pesantren Raudhatul Muta’alimin Wonoasih di bawah pimpinan Ustad Tauhid, mengaku sangat antusias dengan giat ini.
Ia menyatakan, sebanyak 15 orang personel santrinya, membawakan lagu Ansor dan sholallahu 'ala Muhammad. “Persiapannya, latihan sama jaga kesehatan aja sih. Tampilkan yang terbaik,” katanya.
Peserta nomor urut 9 itu juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan HadiPro sejauh ini menurutnya, berjalan lancar dan sukses. Ia berharap gelaran seperti ini bisa terus diadakan di tahun-tahun mendatang.
“(Festival Hadrah) Ini adalah bentuk support dari kalangan santri terhadap event yang diselenggarakan Pemkot. Sejauh ini pelaksanaannya begitu semarak, sukses dan berjalan dengan lancar. Harapannya, kegiatan seperti ini akan terus ada di setiap event Pemkot, bukan hanya sebagai ajang perlombaan saja,” tandasnya. (es/fa)