Gelar Sosialisasi Berikan Pemahaman Tentang Pengarusutamaan Gender

2022

KANIGARAN - Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, drg. Ninik Ira Wibawati membuka sosialisasi pengarusutamaan gender bagi masyarakat Kelurahan Sumber Wetan, Senin (24/10), di salah satu restoran di Jalan Dr Saleh.

Pada kesempatan itu, Sekda Ninik menyampaikan pengarusutamaan gender merupakan konsep yang mengacu pada pembedaan peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang dibentuk atau dikonstruksikan rekayasa sosial dan budaya, dan dapat berubah dari waktu ke waktu.

“Isu gender merupakan permasalahan yang diakibatkan karena adanya kesenjangan atau ketimpangan gender yang berimplikasi adanya diskriminasi terhadap salah satu pihak perempuan dan laki-laki,” terangnya.

Menurut Sekda Ninik, adanya diskriminasi terhadap perempuan atau laki-laki dalam hal akses dan kontrol atas sumber daya, kesempatan, status, hak, peran dan penghargaan akan tercipta kondisi yang tidak adil gender. Bahkan isu gender juga menjadi salah satu isu utama dalam pembangunan. Khususnya pembangunan sumber daya manusia walaupun sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan penguatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender atau PUG.

“Data menunjukkan masih adanya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam hal akses, partisipasi, kontrol dan manfaat. Serta penguasaan terhadap sumber daya seperti pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan bidang strategis lainnya, adanya ketertinggalan salah satu kelompok masyarakat,” ujarnya.

Kebijakan PUG ini perlu terus didorong melalui beberapa inovasi maupun penyedia sarana prasarana yang responsif gender. Antara lain penyediaan ruang laktasi, parkir prioritas, day care, toilet terpisah dan tempat wudhu terpisah untuk laki-laki dan perempuan, jalur dan lift ramah disabilitas, ruang ramah anak dan lainnya.

“Pemerintah Kota Probolinggo sedang berupaya. Jadi, di beberapa perangkat daerah sudah tersedia ruang laktasi, toilet sudah dipisah antara laki-laki dan perempuan. Kita juga berupaya nanti terkait dengan sarana prasarana khusus untuk disabilitas yang saat ini sedang berproses untuk perbaikan ke arah sana,” beber Ninik.

Sementara itu, Camat Kedopok Imam Cahyadi berharap program dan kegiatan yang direncanakan harus berbasis pada gender agar bisa bermanfaat bagi laki-laki dan perempuan, lansia, anak-anak dan disabilitas. “Harapan kami program dan kegiatan ini berpihak pada mereka. Semua layanan yang diprogramkan di kegiatan kita harus berpihak pada mereka. Bahkan setiap tahun kami ada review terkait perencanaan rencana kinerja. Semoga masyarakat memahami bahwa yang dinamakan gender bukan hanya laki-laki dan perempuan saja tetapi berpihak pada lansia, anak-anak dan disabilitas yang perlu kita perhatikan,” harapnya.

Kegiatan sosialisasi PUG yang diselenggarakan oleh Pokmas Jelita diikuti sebanyak 25 peserta terdiri dari kader PKK, kader posyandu dan tokoh masyarakat di Kelurahan Sumber Wetan dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Sosial P3A Kota Probolinggo. (mir/fa)

BAGIKAN