PROBOLINGGO - Pemerintah Kota Probolinggo kembali menyalurkan bantuan sosial berupa uang dalam rangka penanganan Dampak Inflasi melalui Belanja Tidak Terduga Bersumber dari Dana Insentif Daerah kepada masyarakat kurang mampu di 4 Kecamatan. Penyerahan hari ini (10/11), dilangsungkan serentak sekira pukul 10.30 WIB.
Keempat kecamatan tersebut diantaranya, Wonoasih dihadiri Plh Sekda Kota yang sekaligus Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan didampingi Camat Deus Nawandi, di Kedopok dihadiri Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Wawan Soegyantono dan Camat Imam Cahyadi.
Lalu di Kademangan ada Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo dan Camat Ghofur Effendi, di Kanigaran bersama dengan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Agus Hartadi didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Rey Suwigtyo dan Camat Agus Riyanto.
Pada kesempatan tersebut, Plh Sekda Budiono menyampaikan agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat yang membutuhkan. Ia juga mewanti-wanti agar jangan sampai ada pemotongan bantuan. “Ini adalah bantuan langsung tunai BLT dampak inflasi yang diberikan hari ini. Kalau ada oknum atau seseorang yang mengatasnamakan siapapun kalau mau minta hak (bantuan yang diperoleh) panjenengan, jangan diberikan. Mohon diterima nggih Bapak Ibu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos PPPA Rey Suwigtyo mengungkapkan bahwa pemerintah pusat meminta daerah mengalokasikan belanja wajib dalam rangka penanganan dampak inflasi tahun anggaran 2022. “Pemkot melalui Dinsos PPPA menyusun beberapa program dalam rangka penanganan dampak inflasi, salah satunya adalah pemberian bantuan langsung tunai akibat dampak inflasi,” ungkapnya.
Berdasarkan data rekapitulasi calon penerima bantuan langsung tunai dampak inflasi ini, Pemkot Probolinggo melalui Dinsos, PPPA telah menyiapkan total 3.846 bantuan BLT yang diberikan kepada masyarakat di 5 kecamatan.
Dengan rincian Kecamatan Wonoasih sebanyak 662 penerima; Kecamatan Kedopok sebanyak 573; Kecamatan Kademangan 664 penerima; Kecamatan Kanigaran 1.172 penerima dan sisanya untuk masyarakat di Kecamatan Mayangan.
Dari bantuan itu, setiap bulan warga mendapat 150 ribu, setiap kali pencairan dilakukan untuk selama tiga bulan, jadi sekali penyaluran warga menerima Rp 450 ribu dan tidak ada pemotongan administrasi. Bantuan kali ini khusus diberikan untuk meringankan beban masyarakat sekaligus pengendalian inflasi atas kenaikan/penyesuaian Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ditengah antrian, seorang penerima manfaat asal Kanigaran Ahmad Mustofa, mengaku senang menerima bantuan ini. Ia mengungkapkan bahwa dirinya baru kali ini mendapatkan bantuan dari Pemkot.
“Alhamdulillah terbantu sekali. Sebelumnya nggak pernah, baru ini (memperoleh bantuan). Mau saya gunakan untuk tambah-tambah kebutuhan yang pasti. Terima kasih Pemkot Probolinggo, terimakasih Pak Wali. Semoga Kota Probolinggo ke depan tambah maju, hebat dan handal. Masyarakatnya sejahtera,” ucapnya. (es/fa)