PROBOLINGGO - Selasa (29/11) siang, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo menyalurkan bantuan sosial bagi pelaku usaha penanganan dampak inflasi BBM melalui bantuan tidak terduga (BTT) kepada 2.578 di lima kecamatan.
“Ini salah satu upaya Pemerintah Kota Probolinggo untuk membantu UMKM dengan adanya dampak kenaikan BBM. Dengan adanya bantuan ini diharapkan (walaupun tidak banyak) bisa membantu meringankan beban dari UMKM, barangkali bisa menambah modal untuk usaha mereka,” tutur Kepala DKUPP Fitriawati.
Didampingi perwakilan kejaksaan dan Camat Kanigaran Agus Rianto, Fitriawati menjelaskan bahwa dari total sekira 4.100 UMKM dibagi penyaluran bantuan yang berasal dari anggaran DID (Dana Insentif Daerah) bagi pelau usaha yang memiliki kartu e-umkm diberikan bantuan sebesar Rp 150 ribu kali tiga bulan.
Sedangkan dana dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) diberikan bantuan sebesar Rp 150 ribu kali dua bulan. “Harapannya ini untuk tambah-tambah modal misal untuk beli tepung dan sebagainya. Mudah-mudahan bantuan ini bisa dimaksimalkan dan betul-betul dimanfaatkan. Bukan untuk kegiatan konsumtif tapi betul-betul untuk kegiatan usaha,” harapnya.
Sementara itu, Sri Astutik warga Kelurahan Sukoharjo, ibu 66 tahun, yang berprofesi penjual gorengan itu mengucapkan rasa syukur telah menerima bantuan tersebut. “Terima kasih atas diberi tambahan usaha, bisa untuk mengembangkan usaha serta bisa meringankan beban perekonomian,” ucapnya. (DY/fa)