Roadshow Bantuan Sarpras Posyandu, Tekankan Penurunan Angka Stunting

2022

PROBOLINGGO - Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin kembali roadshow dalam rangka penyerahan bantuan sarana prasarana (sarpras) ke beberapa Posyandu Strata Pratama dan Madya, Kamis (6/1) pagi.

Lokasi pertama di Posyandu Melati, yang berada di Kelurahan Jrebeng Lor Kecamatan kedopok. Kegiatan dari Pokja IV PKK bertugas dalam bidang Mengelola Program Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat. Permasalahan stunting menjadi agenda yang juga terus dibenahi dalam rangka menurunkan stunting di Kota Probolinggo.

Stunting, kata Ketua Pokja IV PKK Kota Probolinggo sekaligus Kepala Dinkes P2KB dr NH Hidayati, tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang dibawah rata-rata dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi. Untuk itu penanganan stunting terus dilakukan secara maksimal, karena menyangkut kecerdasan dan produktivitas sebagai generasi penerus bangsa.

Sementara itu, perempuan yang akrab disapa dokter Ida itu juga menyampaikan terkait kegiatan yang dilakukan Ketua TP PKK dan rombongan pagi tadi, adalah meningkatkan sarpras posyandu, yang dikhususkan pada 45 posyandu kategori strata pratama dan madya.

Atas dasar 8 indikator yang digunakan sebagai penyaring atau penentu tingkat kemandirian posyandu, posyandu dapat digolongkan menjadi 4 tingkatan. Intervensi untuk masing-masing tingkatan tidak sama.

Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan dinilai gawat, sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi.

Lalu, posyandu pada tingkat madya. Posyandu kategori ini, sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) masih rendah, yaitu  kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian kegiatan posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sarpras  posyandu. Salah satu penyebab dari strata itu adalah fasilitas sarana prasarana posyandunya yang masih kurang. Terbukti dengan adanya beberapa posyandu yang meja kursinya kurang, bahkan ada yang sampai meminjam ke rukem (rukun kematian, red) tadi, ya,” ujarnya.

Ketua TP PKK menyerahkan meja dan kursi sebagai sarpras yang diberikan untuk 6 posyandu di beberapa wilayahnya. Yakni, Posyandu As-Shidiq Kelurahan Mangunharjo, Posyandu Gading 1 Kelurahan Jati di Kecamatan Mayangan, Posyandu Kenanga Jl. KH Hasan Genggong Gg. Remaja RW 02 Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Kanigaran, Posyandu Flamboyan RT 03 RW 02 Kelurahan Sumber Taman Kecamatan Wonoasih, Posyandu Dahlia RW 06 Kelurahan Jrebeng Lor Kecamatan Kedopok dan terakhir di Posyandu Melati Jl. Sunan Ampel Gg. Randu Angker RW 05 Kelurahan Jrebeng Lor Kecamatan Kedopok. (Sonea)

BAGIKAN