Seminar Akses Keadilan, Komitmen Lanjutan Probolinggo Sahabat Disabilitas

2022

KANIGARAN - Pemerintah Kota Probolinggo terus berupaya untuk menjadi Kota Sahabat Disabilitas bagi warganya. Setelah sebelumnya diadakan sosialisasi dan temu para disabilitas, kini digelar Seminar Akses Keadilan Bagi Difabel dan Kelompok Marginal di Gedung Puri Manggala Bhakti, Kantor Wali Kota Probolinggo, Senin (24/10).

Program Probolinggo Sahabat Disabilitas yang digagas Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin memperoleh dukungan dari Organisasi Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo dan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia yang berpusat di Yogyakarta. Selain itu, program inklusi yang merupakan program kerja sama antar negara (G to G), yaitu Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia di bawah Bappenas di bidang Disabilitas juga mendukung penuh giat ini.

Seperti yang disampaikan oleh Nina Hendarwati, Koordinator Partnership Bidang Disabilitas dalam program inklusi dalam Kemitraan Indonesia-Australia, dirinya sangat mengapresiasi bahwa wali kota sangat mendukung disabilitas di Kota Probolinggo. “Beberapa arahan dan masukan sudah saya catat dan akan kami sampaikan untuk ditindaklanjuti,” jelas Nina.

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin yang menjadi keynote speaker dalam acara ini menjelaskan, Pemerintah Kota Probolinggo sangat mendukung dan memberikan perhatian pada warganya yang mempunyai keterbatasan fisik, mental, maupun sensori. Namun, Habib Hadi juga berharap pemerintah pusat juga memberikan keleluasaan untuk memberikan kemudahan kepada para disabilitas dan kelompok margin lainnya.

“Seperti kemudahan akses disabilitas seperti contoh dalam kemudahan seleksi CPNS maupun PPPK. Jangan dilihat sebagai tidak adanya kemampuan. Justru saudara-saudara kita yang mempunyai keterbatasan perlu diperjuangkan,” ungkap Habib Hadi bersemangat.

Hadir dalam giat tersebut sebagai narasumber yaitu Hari Kurniawan Komisioner Komnas HAM 2022-2027. Cak Wawan – panggilan akrabnya, menjelaskan terkait peradilan inklusi dan hak-hak  penyandang disabilitas dalam sistem peradilan pidana.

Narasumber lainnya yaitu Ketua Pengadilan Negeri Kota Probolinggo, Yusti Cinianus Radjah. Yusti memaparkan materi program inovasi dari Pengadilan Negeri setempat yang bernama Yen Arep Iling Bagi Ketan (Pelayanan Perdata Keliling Bagi Kelompok Rentan). “Pelayanan tersebut tidak hanya menerapkan “menunggu bola”, tetapi perlu “jemput bola” terhadap kelompok rentan,” ujar Yusti yang sudah menjabat sejak Agustus lalu.

Sedangkan narasumber lainnya dari Kejaksaan Negeri, Kasubsi Pertimbangan Hukum Iman Pribadi yang memberikan materi terkait keadilan dan kesadaran hukum bagi penyandang disabilitas dan kelompok marginal. (sit/fa)

BAGIKAN