MAYANGAN - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tematik bagi pelaku usaha mikro di Ballroom Bromo Park Hotel, Rabu (2/2). Mengusung tema peningkatan kemandirian dan produktivitas pelaku usaha mikro untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, musrenbang tematik ini digelar guna mendukung visi misi kepala daerah tahun 2023.
“Tujuannya menyediakan forum komunikasi dan diskusi bagi para pelaku usaha untuk ikut serta memikirkan pembangunan dan berperan aktif dalam pembangunan di Kota Probolinggo selaku pengampu di bidang usaha mikro, kecil dan menengah. Mengakomodir kebutuhan dan aspirasi pembangunan berdasarkan persepsi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Dan membangun komitmen bersama antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Kota Probolinggo,” ujar Kepala Bappeda Litbang Tartib Gunawan dalam laporannya.
Musrenbang merupakan forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah yang telah diatur dalam UU Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem pembangunan nasional. “Adanya musrenbang ini untuk mencari masukan dari pelaku usaha kecil menengah untuk tahun 2023. Hal ini perlu dilakukan supaya pelaku usaha kecil menengah mengerti sistem pemerintah itu harus ada perencanaan dari sekarang, walaupun kita tidak tahu apa yang terjadi di tahun 2023. Tanpa adanya dasar perencanaan ini tidak mungkin muncul program di tahun 2023,” ujar Wali Kota Habib Hadi.
Dalam perencanaan pembangunan ini tentunya harus memperhatikan isu strategis dan permasalahan yang ada di sekitar kita, agar isu-isu strategis yang menjadi isu sentral pembangunan di Kota Probolinggo dapat lebih fokus. Diharapkan melalui kegiatan ini akan mengetahui prioritas pembangunan yang menjadi fokus dari pelaku usaha mikro dan menyatukan berbagai pemikiran strategi dan arah pembangunan. “Saya pun masih banyak kekurangan tetapi kita harus perbaiki. Dengan duduk bersama, diskusi seperti sekarang ini adalah upaya menjaring masukan-masukan untuk menyempurnakan pembangunan Kota Probolinggo,”tutur wali kota.
Di hadapan para pelaku UMKM, Habib Hadi menyampaikan harapannya agar UMKM mampu memahami program-program mana saja yang menjadi skala prioritas dan luas. Menurutnya, pelaku UMKM perlu memiliki mindset yang berbeda bahwa berjualan dapat dilakukan di mana saja, walau di rumah sekalipun. Dengan metode pemasaran digital saat ini, berjualan bisa dilakukan secara online baik melalui website maupun media sosial.
“Inovasi dan terobosan apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk menggairahkan semangat UMKM, melalui musrenbang inilah kita akan merencanakannya. Saya punya rencana membuat tempat yang tidak bisa diklaim oleh kelompok UMKM manapun, semuanya bisa masuk. Kita sudah bekerjasama dengan Indomaret, ke depan ada gerai Dekranasda dan akan kita upayakan juga di GM, KDS harus ada space untuk hasil olahan dari produk UMKM yang ada,” bebernya.
Ke depan, lanjutnya, sepanjang dari Gladag Serang ke Taman Maramis, di sisi kanan dan kiri sungai akan dipaving untuk dijadikan tempat bagi UMKM. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan fasilitas serta geliat ekonomi UMKM akan semakin berkembang.
“Mari kita bergandengan tangan memberikan masukan yang terbaik untuk membangkitkan ekonomi sektor UMKM di wilayah Kota Probolinggo. Kalau daerah lain bisa kenapa kita tidak, asal ada tekad bersama, seberat apapun kita bisa menyaingi daerah-daerah lain untuk kebangkitan UMKM di wilayah Kota Probolinggo. Jika ada opini-opini yang berkembang, maka UMKM wajib memberikan edukasi agar tidak berkembang negatif. Karena kebersamaan ini untuk memperkuat Kota Probolinggo, bukan perpecahan saling menyalahkan yang diutamakan tetapi masukan perbaikan menjadi kunci keberhasilan bagi Kota Probolinggo,” tutup wali kota.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati, Asekbang Setiorini Sayekti dan sejumlah kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkot Probolinggo. (miranti)