Wali Kota Dukung Implementasi Sekolah Penggerak di Kota Probolinggo

2022

MAYANGAN - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menghadiri acara yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, Kamis (6/1). Acara yang bertajuk “Sosialiasi Rekrutmen Pendidikan Guru Penggerak, Pengajar Praktik Angkatan 6, dan Program Sekolah Penggerak Angkatan 3 di Lingkungan Kota Probolinggo” ini mengundang 450 peserta yang dibagi menjadi 2 hari (5-6/1).

Program sekolah penggerak merupakan salah satu program dari Program Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Program ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian dengan terciptanya pelajar pancasila.

Habib Hadi menyatakan program sekolah penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi untuk bergerak satu dua tahap lebih maju.

“Program ini akan dilakukan bertahap hingga seluruh sekolah di Indonesia, khususnya Kota Probolinggo, menjadi program sekolah penggerak.” terang wali kota.

Giat pagi tadi juga diharapkan dapat memberi manfaat kepada nusa dan bangsa dan generasi mendatang. Wali Kota Habib Hadi mengungkapkan terima kasihnya kepada guru yang bersedia untuk menjadi pengajar praktik program ini.

“Terima kasih kepada para guru atas apa yang telah dilakukan selama ini, semoga yang dikerjakan dalam membimbing generasi masa depan dapat menjadi ladang pahala bagi kita semua.” ujarnya sebelum menutup sambutan dalam acara tersebut.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, Maskur, program sekolah penggerak ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi dan karakter.

“Harus diawali dengan SDM yang unggul, yaitu kepala sekolah dan gurunya. Program ini merupakan penyempurnaan program transformasi sebelumnya,” ungkap Maskur dalam sambutannya.

Seperti yang telah dijelaskan Maskur, untuk menuju sekolah penggerak, kepala sekolah dan guru harus memiliki peningkatan kompetensi dan sekolah yang ingin menjadi Sekolah Penggerak harus mendaftarkan sekolah dan gurunya mengikuti program ini.

“Sampai saat ini, Kota probolinggo telah mempunyai 2 angkatan untuk Sekolah Penggerak. Angkatan pertama terdiri dari 4 SD dan 3 SMP; angkatan kedua merupakan TK Negeri/swasta. Dan, pengajar praktik sudah 6 angkatan. Pengajar praktik merupakan guru yang mendaftarkan diri dalam program sekolah penggerak, jadi di dalam sekolah penggerak tersebut, ada guru yang sudah mengikuti peningkatan kompetensi selama 9 bulan,” jelas Maskur saat ditemui usai acara.

Giat kali ini merupakan giat yang ketiga kalinya digelar Disdikbud. Ke depan, seluruh sekolah TK, SD, SMP Negeri/Swasta di Kota Probolinggo diharapkan dapat menerapkan program ini, termasuk para gurunya. (masita)

BAGIKAN