Dewi Maharani Nurkholis Hadiri Peringatan BBGRM XXI dan HKG PKK ke–52 di Blitar

Slider

Blitar – Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52 Jawa Timur berlangsung di Alun-alun Kota Blitar. Penjabat Ketua TP PKK Dewi  Maharani Nurkholis menghadiri acara tersebut, Selasa(11/6) siang. Sedangkan Pj Wali Kota Nurkholis diwakili oleh Kepala Dinsos P3A Rey Soewigtyo.

“TP PKK Kota Probolinggo mengikuti arahan dari TP PKK Provinsi Jatim, memberdayakan masyarakat, termasuk memperkuat sinergi dengan berbagai pihak. Melaksanakan 10 program pokok PKK serta berkolaborasi menjalin kerja sama, baik di lembaga pemerintah maupun non pemerintah. Dengan begitu bisa terwujud keluarga yang sejahtera dan mandiri,” ujar Dewi Maharani usai mengikuti ceremony acara itu.

Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono beserta istri yang sekaligus sebagai Pj Ketua TP PKK Jatim Isye Adhy Karyono membuka acara tersebut, yang rangkaiannya digelar sejak  jumat (7/6) lalu. Kegiatan yang diikuti oleh kepala daerah se Jatim dan Ketua TP PKK se Jatim itu juga diwarnai penyerahan berbagai penghargaan.

Pj Ketua TP PKK Jatim Isye Adhy Karyono mengungkapkan beberapa hal dalam momentum kegiatan yang selaras dengan tema, yaitu “Bergerak Bersama PKK, Mewujudkan Keluarga Sejahtera Menuju Indonesia Maju”.  Ia mengajak seluruh TP PKK di daerah berperan aktif menjalin kerja sama dengan para stakeholder terkait.

“Saya berharap TP PKK kab/kota mewujudkan keberhasilan visi PKK, bersinergi dengan OPD terkait yang selaras dengan rencana induk PKK. Mulai dari penanganan stunting, kegiatan sosial pemberian bantuan pada masyarakat, gelar produk daerah, peningkatan keterampilan, gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana serta memiliki kepedulian terhadap kesehatan ibu dan anak,” urainya.

Selanjutnya Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono juga mengungkapkan hal yang sama. Pihaknya juga mengikuti rangkaian acara yang disajikan oleh Pemkot Blitar sehingga memiliki dampak ekonomi dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Gotong royong merupakan inti setiap kemajuan. Budaya gotong royong membuat semua pergerakan lebih baik dan lebih banyak sehingga muncul swadaya masyarakat. Ini pula yang menjadikan Jawa timur targetnya bisa terpenuhi. Masyarakat juga berperan dan bergerak mendukung memicu inisiatif, kolaboratif serta kreatif. Dengan begitu masyarakat dapat menyelesaikan persoalan dengan mandiri,” ujarnya.

Ia memaparkan bagaimana kondisi Jatim yang terus bergerak signifikan. Mulai dari pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,8 persen. Angka pengangguran turun sedangkan investasi meningkat 56 persen. Hal ini tidak lepas dari peran bupati/ wali kota se Jatim yang turut mendukung. Termasuk dalam mengatasi kemiskinan kronis ada 9 kab/kota yang sudah 0 persen, sedangkan keseluruhan targetnya di akhir tahun 2024.

Ditambahkan pula, menurutnya penurunan stunting merupakan gerak langkah bupati/ wali kota berkolaborasi dengan TP PKK.

Kemandirian desa yang berjalan dengan cepat karena mereka mengorganisir dengan baik, melekat di semua TP PKK dan organisasi masyarakat.  Berkat organisatoris yang baik, kepala daerah beserta perangkat daerahnya.

“Dengan BBGRM ini sudah  bisa  merasakan berapa jalan yang dibangun, berapa fasilitas kesehatan yang dibangun, fasilitas pendidikan yang dibangun dan jumlah yang kita sejahterakan, dengan cara yang tidak melulu pakai APBD. Tantangan ke depan,  APBD sebagai pemantik saja tetapi bagaimana bisa menggerakkan resources, potensi kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat, sehingga bisa membangun kesejateraan masyarakat di sekitarnya,” pungkasnya.

Berikutnya, para pejabat di lingkungan Pemprov Jatim meninjau stan pameran tempo doeloe. (yul/pin)

BAGIKAN