MAYANGAN - Pemerintah Kota Probolinggo, melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUMP), mengadakan pelatihan Kemasan Produk Kerajinan bagi pelaku UMKM, Selasa (5/11) pagi. Acara yang berlangsung di salah satu rumah makan di Jalan Basuki Rahmad tersebut diikuti 50 pemilik usaha kerajinan yang produknya telah dipasarkan melalui galeri Dekranasda Kota Probolinggo. Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk kerajinan melalui kemasan yang lebih kreatif dan fungsional.
Hadir membuka agenda pelatihan, Penjabat Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan menyampaikan apresiasi kepada pelaku UMKM yang telah berperan besar dalam menggerakkan roda perekonomian kota. Dirinya juga menekankan pentingnya dua aspek utama dalam mengembangkan usaha, yaitu kualitas produk dan pemasaran. Dimana salah satunya adalah desain kemasan yang menjadi bagian dari strategi pemasaran.
“Yang kedua adalah pemasaran, salah satu unsur pemasaran yaitu kemasan. Jadi ada dua sisi, jangan cuma terfokus pada kemasan saja tetapi produknya kualitasnya dilupakan. Pada kesempatan kali ini, teman-teman dari pemerintah kota memberikan bimbingan melalui narasumber terkait dengan kemasan yang kaitannya dengan pemasaran,” terang Penjabat M. Taufik.
Selanjutnya, usai mengikuti pelatihan ini, penjabat wali kota berharap, para peserta bisa memiliki ketrampilan baru di bidang packaging sehingga dapat mengembangkan usahanya masing-masing. “Mudah-mudahan ini menjadi wawasan Bapak Ibu sekalian untuk bisa mengembangkan diri, meningkatkan usahanya masing-masing,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala DKUMP, Fitriawati, turut membeberkan prestasi UMKM binaan pemkot. Yaitu produk keripik pisang kekinian Gedangkoe milik Pondok Pesantren Azidan, sebagai contoh sukses UMKM yang berdaya saing tinggi pada tingkat nasional.
“Pada kesempatan ini perlu kami laporkan juga bapak, produk UMKM Kota Probolinggo yang tergabung dalam OPOP, One Pesantren One Product yaitu Gedangkoe dari Pondok Pesantren Azidan, kemarin meraih Juara Kedua Pesantren Product Battle Tingkat Nasional pada acara Santri Innovation Summit 2024 di Plaza Sarinah Jakarta,” terang Kadis DKUMP.
Setelah sesi pembukaan, para peserta langsung melaksanakan praktek membuat kemasan produk. Pelatihan ini dibimbing oleh anggota komunitas Do It Yourself (D.I.Y) Kota Probolinggo. Para peserta dilatih membuat kemasan dari bahan sederhana yang mudah didapat, dengan tujuan menjaga harga jual produk tetap terjangkau.
Dwi, salah satu peserta pelatihan yang memiliki usaha produk rajut, mengungkapkan rencananya untuk mengubah kemasan produknya dari kantong plastik ke kotak kardus agar tampil lebih menarik di mata konsumen. “Sebelumnya produk saya kemasannya pakai plastik saja, terus ini diajak suruh bikin kemasan itu, semoga bisa menambah daya tarik dari produk saya” kata Dwi pemilik usaha bernama Duvi Collection itu. (dp/pin)