BAHAS KONFLIK SOSIAL DENGAN TOGA-TOMAS

2019-2020

KANIGARAN – Kegiatan fasilitasi anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, kembali digelar Kamis (13/6), di Gedung Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota Probolinggo. Terlihat hadir pagi itu, Wawali Mochammad Soufis Subri, perwakilan forkopimda dari kantor Kejaksaan Negeri, dan Kodim 0820 Probolinggo.

Selama tiga bulan sekali acara tersebut  rutin diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbang Pol). Seperti yang disampaikan oleh Teguh Bagus Sujawanto Kepala Bakesbang Pol, acara digelar untuk menjalin silaturahmi serta menyampaikan informasi terkini yang berkembang di masyarakat.

Materi yang disampaikan pagi itu, yakni membahas tentang visi misi wali kota dan wakil wali kota Probolinggo. Yakni membangun bersama rakyat untuk Kota Probolinggo yang lebih baik,  berkeadilan, sejahtera, aman dan berkelanjutan.

Keberadaan toga dan tomas dirasa sangat dibutuhkan, khususnya terkait masalah keamanan dan ketertiban masyarakat agar pembangunan berjalan dengan lancar. Namun, menurut wawali pada kenyatannya masih ada kendala yang membuat masyarakat terganggu yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.

“Saat ini yang sering terjadi adalah masalah PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berjualan di trotoar sehingga lalu lintas terganggu.  Selain itu, banyak truk yang parkir di Jalan Lingkar Utara khususnya malam hari, sehingga banyak terjadi kecelakaan. Saya minta kepada OPD terkait untuk menangani hal tersebut sesuai aturan,”tegasnya.

Permasalahan lainnya yakni pembangunan bedak sementara Pasar Baru, molornya revitalisasi membuat bedak sementara masih ada sehingga mengganggu toko-toko yang ada disekitarnya. Juga OJOL (Ojek Online) yang menjadi sumber konflik antara ASAP (Asosiasi Sopir Angkot Probolinggo) dengan Ojol (Grab/Go-Jek).

“Atas permasalahan-permasalahan ini, semua pihak yang terkait harus mampu memberikan pemahaman. Toga dan tomas dalam hal ini mempunyai peranan menyadarkan, bagaimana pentingnya transportasi online di era digital ini. Yang lebih memberikan kemudahan, kenyamanan dan kemudahan lebih terjamin tutur Subri panggilan akrabnya.

Tak hanya menyampaikan permasalahan yang sedang terjadi di Kota Probolinggo. Namun dalam kesempatan tersebut, Ia juga menginfomasikan bahwa mulai tahun depan selain pendidikan gratis, juga akan diberikan seragam gratis bagi tingkat SD dan SMP.

Pemkot juga akan lebih memperhatikan masalah BPJS yang sering dikeluhkan oleh masyarakat serta pelayanan rumah sakit. Diakhir tahun 2019 nanti, akan disiapkan dana untuk mengcover biaya rumah sakit bagi yang tidak mampu tanpa menggunakan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) maupun BPJS. Subri juga menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan Mal Pelayanan Publik (MPP). (malinda/humas)

sumber : https://humasprotokol.probolinggokota.go.id/

BAGIKAN