DATA PASIEN COVID 19 TERUS BERKEMBANG, WARGA HARUS TETAP DISIPLIN

2019-2020

KANIGARAN – Per tanggal 25 Mei 2020, jumlah pasien confirm COVID 19 di Kota Probolinggo bertambah 3 orang. Mereka adalah tenaga kesehatan (nakes) asal Kota Probolinggo, yang bekerja di RSUD di wilayah Kabupaten Probolinggo. Total ada 19 pasien COVID 19, 10 diantaranya kini masih dirawat, 1 meninggal dan 8 sembuh.

“Informasi ini baru kami terima hari ini dari Provinsi Jawa Timur lalu kami umumkan sore ini. Terkait tiga nakes itu, tim tracing puskesmas sudah bergerak meskipun saat ini masih di hari kedua lebaran,” ujar Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri, dalam video conference bersama media, Senin (25/5).

Wawali Subri sore itu didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr NH Hidayati dan Kepala Diskominfo Aman Suryaman, di Command Center Pemerintah Kota Probolinggo. Subri menjelaskan, tiga nakes perempuan itu berdomisili di Kota Probolinggo meski mereka bekerja di RSUD Kabupaten Probolinggo.

IMG 20200525 WA0011Ketiganya tercatat sebagai warga Kelurahan Ketapang, Triwung Kidul dan Kanigaran. “Kami terus bekerjasama dengan pihak kabupaten terkait semua data, karena pasti ada saja warga kota yang bekerja disana,” kata Subri.
Saat ini jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan) sebanyak 313 orang, 294 sudah dipantau dan yang sedang dipantau ada 19 orang. Sedangkan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) total 22 orang. 7 orang dalam pengawasan, 11 orang selesai pengawasan dan 4 meninggal dunia.

Dalam vidcon tersebut, Wawali Subri mengungkapkan klaster pasien confirm COVID 19 berasal dari klaster Makasar, Maluku dan TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia) Asrama Haji Sukolilo-Surabaya.

“Sesuai yang kami rilis, data terus berkembang. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada. Jangan lengah karena bisa jadi semakin lama klaster semakin berkembang dan susah dilakukan tracing. Ini tentu sangat berbahaya,” tegas pria yang sore itu memakai kemeja putih.

Subri berharap, pandemi COVID tidak semakin parah terutama dampak pada sisi ekonomi yang ujungnya menjadi masalah sosial. “Ini tergantung kedisiplinan kita semua, terutama masyarakat Kota Probolinggo. Tidak disiplin, efek dominonya akan masuk ke permasalahan ekonomi yang ujungnya pada persoalan sosial. Kesehatan, ekonomi dan sosial sangat berkaitan erat. Maka dari itu mari bersama-sama terus belajar memahami terkait COVID 19,” ujar pria lulusan ilmu teknik sipil ini.

Screenshot 2020 05 25 21 07 28 291 com.facebook.katanaPada kesempatan itu, wawali menyampaikan apresiasi kepada nakes yang bertugas dan yang menjalani karantina di Kota Probolinggo yang tidak pulang ke rumah tetapi harus di tempat karantina khusus nakes. Mereka tidak bisa melaksanakan kegiatan Idul Fitri sebagaimana umumnya karena harus menangani pasien.

“Untuk rekan-rekan media, mari bersama-sama mengedukasi masyarakat Kota Probolinggo melalui karya tulisan rekan-rekan. Seperti yang diarahkan Bapak Wali Kota Probolinggo (Hadi Zainal Abidin) agar lebih banyak informasi yang dipahami oleh masyarakat,” imbuhnya, kepada para jurnalis yang menjadi partisipan vidcon, yang juga disiarkan langsung di akun facebook Pemerintah Kota Probolinggo itu.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr NH Hidayati menambahkan, dengan kondisi yang ada saat ini masyarakat harus lebih disiplin dan tetap melaksanakan anjuran dari pemerintah. “Tolong tetap pakai masker, cuci tangan dengan sabun dan tetap di rumah saja,” tegas dr Ida-sapaan akrabnya.

Ia pun membenarkan ungkapan Wawali Subri, bahwa petugas tracing di puskesmas saat ini sedang berjalan untuk mengetahui sejauh mana kontak yang dilakukan para pasien positif tersebut. “Kalau ditanya klaster mana, ini sedang di-tracing. Teman-teman masih bergerak. Kami juga masih mencari akar penyebab kenapa nakes bisa terpapar setelah dilakukan tracing yang luas,” terang dr Ida. (famydecta)

 


As of May 25th, 2020, the number of COVID-19 confirmed cases in Probolinggo city has increased by 3 people. they are medical workers from Probolinggo city who work in the regional hospital of Probolinggo regency. In total, there are 19 people with COVID-19, 10 are under treatment, 1 died, and 8 have recovered.

 

“We just got the data from East Java Provincial Government and we publish it this afternoon. Related to the medical workers, the team has carried out tracing to detect the spread,” Probolinggo Vice Mayor Mochammad Soufis Subri said on a video conference on Monday (25/5).

Subri explained the three female medical workers live in the city and work in the regional hospital of Probolinggo Regency. They are residents of Ketapang, Triwung Kidul, and Kanigaran urban village. “We have collaboration with the regency on the data because there must be city residents who work in the regency,” Subri said.

Based on the released data, the number of People under Monitoring (ODP) is 313 people, 294 have completed monitoring and 19 are under monitoring. Meanwhile, the number of Patients under Supervision (PDP) is 22 people, 7 are under supervision, 11 have completed the supervision, and 4 died.

In the video conference, Vice Mayor Subri revealed that the cluster of the confirmed cases is Makasar, Maluku, and Hajj Training Center, Sukolilo - Surabaya cluster.

“Based on the released data, it keeps accelerating. We urge people to be more alert. Don’t be careless, causing the cluster more developed and difficult to trace. This would be very dangerous,” he said.

Subri hopes the COVID-19 pandemic will not get worse and makes an impact on the economic sector, causing social problems. “It depends on the discipline, especially of the people. If we are not discipline, the effect will be on the economic sector and cause social problems. Health, economy, and social are closely related. Therefore, we need to understand more about COVID-19,” he said.

On that occasion, the vice mayor appreciates the medical workers who are under quarantine and not able to return home. They cannot gather with their families to celebrate Eid Al-Fitr, as they still focus on treating the patients.

“For the press media, let us together educate the city residents through your news. As was instructed by Mayor Hadi Zainal Abidin, more information about COVID-19 must be published,” he added.

Meanwhile, acting director of Health Agency dr NH Hidayati added, people must increase the discipline and follow the government’s call. “Please wear a mask, wash your hands with soap frequently, and stay at home,” dr Ida said firmly.

She also confirmed the vice mayor’s statement that the officers are now working to trace the spread of COVID-19, to find people who might have close contact with the confirmed patients. “If you ask me what cluster are they, we are still doing the tracing. Our people are on the move. We work hard to find the cluster of which the medical workers get infected from,” dr Ida said. (alfien_tr)

BAGIKAN