Probolinggo, 31/7/2019 - Seiring dengan visi RPJMD tahun 2019- 2024, 'Bersama rakyat membangun Kota Probolinggo lebih baik, berkeadilan, sejahtera, transparan, aman dan betkelanjutan', Bappeda Litbang menggelar diskusi kreatif.
Pertemuan pelaku kreatif dibuka oleh Wakil Wali Kota Probolinggo, Mochammad Soufis Subri di Kedai Antz Jalan Sutoyo, Rabu (31/7). Hadir pula Asisten Ekonomi Pembangunan Sudiyanto, Kepala Bappeda Litbang Rey Soewigtyo, perwakilan OPD, serta para pelaku kreatif, termasuk melibatkan youtuber dan vlogger.
"Pembangunan ekonomi berbasis kreatif harus digenjot, agar tidak terpacu pada rutinitas. Kreatifitas yang berbasis IT, dari berbagai sektor. Seperti, kerajinan, film, kuliner, pariwisata, entertainment dan masih banyak lagi. Semoga lebih bersinergi dengan pemerintah sehingga tumbuh komunitas kreatif yang memberikan kontribusi dalam membangun kota ini," pintanya.
Selanjutnya, acara dimoderatori oleh Imam Wahyudi selaku Ketua Forum Kota Probolinggo Kreatif. Ia memberikan gambaran tentang aspek ekonomi kreatif dari segala sisi.
Kemudian peserta diberikan kesempatan berdialog, menampung segala aspirasi dan memberikan saran serta kritik dari peserta. Banyak hal yang disampaikan peserta, contohnya Peni Priyono sosok pelaku seni. Menurutnya banyak julukan kreatif kota ini. Seperti nama seribu taman, tapi tamannya sudah tidak layak dan seadanya.
"Harus memiliki kesadaran mencintai kota ini. Entah itu kesenian, kuliner, tempat wisata atau apapun yang ada. Bangga dengan kotanya dan ikut mempromosikan daerahnya,"ajak Pri panggilan akrabnya.
Berbagai masukan lainnya juga disampaikan, seperti pengelolaan sampah menjadi kursi dan mainan lalu ditaruh di fasilitas umum. Mengembangkan dan mempromosikan kota melalui film, lagu dan seni. Pengembangan potensi wisata terbaru keberadaan kunang-kunang di pantai Permata.
Pembahasan semakin menarik karena juga ada respon dari OPD yang bersangkutan. Pertemuan diakhiri pukul 16.00 WIB. Meski dibilang singkat pertemuan tersebut, namun dalam waktu 3 jam diharapkan ide kreatif itu bisa ditindaklanjuti.
"Masih ada pertemuan serupa berikutnya, dengan pembahasan lebih spesifik dan dikawal mulai perencanaan hingga terealisasi nantinya," pungkas Tyok, panggilan Kepala Bappeda. (Yul)