GELAR COFFEE MORNING, BAHAS KESIAPSIAGAAN BENCANA

2019-2020

KEDOPOK - Menyambung kebersamaan dalam kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar coffee morning, Selasa (14/1) pagi di ruang rapat BPBD. Dihadiri perwakilan Forkopimda dan OPD terkait seperti Asisten Pemerintahan Paeni, Bappeda Litbang, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Kantor Pol PP dan dinas lintas sektoral seperti PDAM, PLN, Bulog, acara pagi itu berlangsung secara santai dan inetraktif.

Posko siaga bencana 247 BPBD ini merupakan kerja sama dengan beberapa instansi terkait penanganan langsung pada bencana. Asisten Pemerintahan Paeni menuturkan, bahwa diperlukan koordinasi dan kesiapsiagaan bencana di Kota Probolinggo. “Probolinggo masih dalam keadaan kondusif, tetapi di beberapa titik masih perlu adanya pencegahan upaya bencana,” katanya dihadapan kurang lebih 20 orang yang hadir kala itu.

Masih menurut Paeni, menjalin kerja sama dengan berbagai kalangan untuk mencari solusi. “Memperteguh keyakinan kita untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain serta selalu bersilaturahmi menjalin kerja sama, mudah-mudahan itikad baik kita dimudahkan semua urusannya oleh Allah SWT,” harapnya.

IMG 20200114 WA0074Kepala Pelaksana BPBD, Sugito Prasetyo menjelaskan tugas dan fungsi BPBD sesuai dengan simbol warnanya, oranye, ibarat api menyala, artinya semangatnya menyala, menyala yang diartikan membantu, menyelamatkan dan melayani. “Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas dari pemerintah kota agar terwujudkan masyarakat yang aman, nyaman dan sejahtera maka kami harus terus semangat,” urainya.

Perwakilan Kodim 0820, mengungkapkan, dalam siaga bencana perlu adanya sikap siap tidak mengenal waktu meskipun Sabtu dan Minggu  (siang, malam, tengah malam) harus tetap siap.

Sedangkan perwakilan Polresta menguraikan, dalam siaga bencana perlu adanya monitor perkembangan situasi, memungkinkan adanya piket personil sesuai jadwalnya.

Bulog sendiri menjelaskan ketersediaan stok pangan, Bulog siap dengan 21.000 ton menyalurkan beras apabila terjadi bencana di Kota Probolinggo. “Maksimal 100 ton per 400 gram per orang per hari untuk kabupaten dan kota,” ujar perwakilan Bulog.

Perwakilan UPT. Welang Pekalen PSDA Provinsi Jawa Timur, siap dalam penanganan pada pasca bencana terutama bencana banjir. Yaitu dengan menyediakan peralatan dan melakukan normalisasi debit air di Pilang.
Kantor Pol PP juga lebih bersiaga pada panggilan kedaruratan 112 dan menyediakan kendaraan pertolongan seperti ambulan yang akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan setempat.

“Sebagai usaha bersama, ke depan dalam waktu dekat ini, kami dapat mengadakan do’a bersama, istighosah bersama warga Kota Probolinggo. Serta diharapkan pada pejabat-pejabat tidak mematikan selulernya di luar jam kerja,” tutup Paeni pada kesimpulan kegiatan ini. (dewi)

BAGIKAN