Probolinggo, 25/2/2019. Suasana jantung Kota Probolinggo pagi (25/2) tadi nampak tidak seperti biasanya. Suara gemah takbir haji atau talbiyah bergemuruh di Alun-Alun Kota Probolinggo. Sebanyak 1.602 TK/RA se-Kota Probolinggo mengikuti pelatihan manasik haji. Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin meresmikan pelatihan yang di selenggarakan oleh Ikatan Guru Roudhatul Athfal (IGRA) tersebut.
Ini merupakan salah satu program kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh IGRA, dimana kegiatan ini sendiri menjadi momen penting khususnya untuk menanamkan rukun Islam yang ke lima, yakni menunaikan haji.
Ribuan anak-anak usia empat sampai lima tahun ini dengan lancar melafadzkannya. “Labbaik allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, Inal hamda wan-ni’mata laka walmulku laa syariika laka," ucap mereka.
Anisatul Maulidiyah, selaku Ketua Panitia dari IGRA menyampaikan bahwasanya manasik haji yang diselenggarakan ini adalah untuk mengenalkan kepada peserta didik sejak dini terkait rukun Islam yang ke lima.
“Praktek manasik haji ini kita kenalkan kepada mereka saat sejak usia dini untuk memberikan pemahaman rukun Islam yang ke lima serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan akhlaq anak-anak secara utuh,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, kegiatan manasik haji kecil ini adalah wadah untuk membina anak-anak sekaligus menanamkan pengertian serta edukasi rukun Islam ke lima tersebut. Mengenalkan dan mengajarkan serta mempraktikan secara langsung bagaimana proses ibadah haji, dengan tujuan memahami dan melaksanakan ibadah haji secara benar menurut tuntunan petunjuk dari Kementerian Agama.
Senada dengan itu, Habib Hadi dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa kegiatan manasik haji untuk anak-anak usia dini sangatlah penting dan bermanfaat untuk membentuk karakter akhlakul karimah anak-anak serta memperkokoh keimanan dan ketaqwaan anak-anak dalam ilmu keagamaan.
Di hadapan para peserta didik dan orang tua yang mengantarkan, Habib Hadi juga berpesan agar orang tua pun mendukung dan mensupport. Ia berharap agar tidak hanya anak-anak peserta didik saja yang hafal terkait bacaan-bacannya namun para orang tua juga harus memahami terkait bacaan dan tata cara manasik haji secara benar sesuai dengan tuntunan.
“Tapi tentunya di rumah tolong ajak bicara bagaimana tadi, berapa kali putarannya, bacaannnya apa, itu orang tuanya harus bisa menularkan. Karena itulah dengan adanya di sekolah dan di lingkungan rumah sendiri bisa saling menjaga saling mengisi. Insya Allah saya yakin adik-adik yang sekolah ini bisa mejadi anak-anak yang mempunyai kekuatan keimanan keislaman yang luar biasa nantinya” tuturnya.
Beliau menambahkan, dengan demikian adik-adik inilah yang nantinya menjadi penerus bangsa yang dapat menjaga nama baik agama dan menjaga nama baik bangsa terlebih khususnya di Kota Probolinggo. (Dev)