KANIGARAN – “Sekarang giliran Dinas Kominfo, semua yang ada di grup ini segera share loc (bagikan lokasi). Saya tunggu sampai jam 13.00 semuanya ya. Jujur sesuaikan data yang masuk,” sebuah pesan dari Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, masuk ke WhatsApp grup Dinas Kominfo, pada pukul 11.31, Minggu (27/12).
Setelah satu menit pesan itu masuk, semua pegawai di dalam grup langsung membagikan lokasimasing-masing. 29 share loc pun masuk. “Mana yang lainnya? Jangan abal-abal ya apalagi pakai aplikasi fake lokasi,” sahut Wali Kota Habib Hadi menguji kejujuran pegawainya.
Hingga melebihi waktu yang ditetapkan, bahkan sampai malam, pegawai pun tetap mengirimkan lokasi keberadaannya. Dalam WhatsApp Grup itu, Habib Hadi menjelaskan yang mengirim share loc diluar batas waktu, dianggap sedang keluar kota dan wajib melaporkan alasannya ke sekretaris dinas.
Saat ditemui Senin (28/12) di Rumah Dinas Wali Kota, Habib Hadi menjelaskan, secara acak ada beberapa OPD yang ia minta share loc. Ya, seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo tidak ada yang tidak punya nomor orang nomor satu di kota ini. Nomernya disebar melalui WhatsApp Grup semua OPD yang ada.
Katanya, sejak pukul 08.00 ia memerintahkan pegawai share loc, awalnya Dinas Sosial dan P3A dilanjut Inspektorat, Dinas Kominfo, Dinas Perpustakaan dan Arsip, Dinas Penanaman Modal PTSP dan Tenaga Kerja, Bagian Kesra, Bagian Umum, kecamatan dan grup Kepala OPD.
Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi perhatian dari pemerintah untuk memberlakukan kebijakan yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID 19. Saat liburan tentunya tidak dapat memantau satu per satu keberadaan pegawai Pemkot Probolinggo.
“Sebagai kepala daerah saya mengontrol keberadaan para pegawai dengan memanfaatkan kemudahan dan fasilitas teknologi yang ada. Mereka yang terlambat atau tidak mengirimkan, saya perintahkan kepala OPD-nya untuk menyampaikan ke saya apa alasannya,” ujar Habib Hadi.
Dengan cara seperti ini, lanjut wali kota, respon yang diberikan oleh pegawai dinilai bagus. Banyak yang mengirim share loc, meski pun kebetulan ada yang berduka sehingga harus pulang bukan karena liburan.
“Kenapa saya minta share loc, selain dari surat edaran Menpan RB, juga melihat kalau sudah liburan seperti bulan Oktober lalu, efeknya terjadi lonjakan COVID 19. Ada juga klaster perkantoran yang ternyata dari seorang pegawai terpapar dari keluarganya yang baru pulang liburan. Di daerah lain memang ada pegawai yang tidak liburan, tidak keluar tapi malah keluarganya yang pergi-pergi. Mulai sekarang dihindari dulu,” tegasnya.
Sesuai dengan SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 72 tahun 2020 tentang pembatasan bepergian ke luar daerah dan pengetatan pemberian cuti bagi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) selama libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2021 dalam masa pandemi COVID 19. Disebutkan adanya kebijakan pembatasan kegiatan bepergian ke luar daerah, pengetatan pemberian cuti, disiplin pegawai berlaku hingga 8 Januari 2021.
Hasil dari share loc melalui WA grup pun bermacam-macam, Diskominfo contohnya, share loc tepat waktu ada 54 pegawai sedangkan yang terlambat dengan berbagai alasan ada 20 pegawai. Jumlah total pegawai di Diskominfo mencapai 74 pegawai.
“Selanjutnya laporan yang dikirimkan akan ketahuan alasannya apa, apa bisa diterima dan dipertanggungjawabkan. Saya juga menolak semua cuti pegawai selama Nataru, kalau sampai ada kepala OPD yang memberikan izin maka kepala OPD yang akan kena sanksi,” jelas Habib Hadi.
Pasalnya, tidak hanya saat liburan Natal saja, pada liburan Tahun Baru pun absensi serupa akan diberlakukan tanpa terkecuali. Dan, wali kota mengaku bisa mendeteksi apakah share loc yang dikirim jujur atau tidak. (famydecta)