PROBOLINGGO – Pemerintah Kota Probolinggo terus berupaya memberikan perhatiannya kepada masyarakat di tengah pandemi COVID 19. Yaitu dengan menggelontorkan sembako bersubsidi melalui pasar murah di lima kecamatan. Dari harga normal Rp 90 ribu, cukup ditebus dengan harga Rp 45 ribu per paket.
Isi paket sembako berupa beras kepompong 5 kg, gula 1 kg dan minyak goreng filma kemasan 2 liter. “Alhamdulillah ini lebih murah jauh dari harga di pasar. Lebih ekonomis. Semoga pasar murah ini ada terus karena sekarang keadaan susah, kalau beli murah gini tentu saja meringankan beban pengeluaran,” ujar Timalah, warga Jalan Airlangga, Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih.
Sembako bersubsidi ini merupakan program dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo. Di tahap awal ini (bulan Juni), lima kecamatan mendapatkan jatah masing-masing 660 paket. Selanjutnya dari kecamatan akan mendistribusikan kupon ke kelurahan-kelurahan.
“Pembagiannya kami serahkan ke masing-masing kelurahan, karena kelurahan yang tahu kondisi masyarakatnya,” ujar Kabid Perdagangan DKUPP, Nur Ali. Rencananya, program subsidi tebus murah ini akan berlangsung setiap bulan hingga November mendatang.
Memantau jalannya pasar murah di kelurahan, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mendatangi di Kelurahan Wonoasih dan Kademangan. Kedua kelurahan tersebut masing-masing mendapat 110 paket sembako. Saat pelayanan pembelian sembako tebus murah, setiap warga yang datang wajib mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak antre sesuai protokol kesehatan.
Menurut Wali Kota Habib Hadi, pasar murah berjalan lancar dan mendapat respon positif dari masyarakat. Karena masyarakat membutuhkan kebijakan dari pemerintah yang bisa meringankan beban ekonomi.
“Ini adalah bentuk kebersamaan pemerintah, TNI dan Polri dengan membentuk Kampung Tangguh Semeru yang mendapat apresiasi Bu Gubernur Jawa Timur. Dengan pasar murah ini merupakan bentuk ekonomi tangguh di masyarakat,” kata Habib Hadi. Penjualan pasar murah dipilih menggunakan kupon agar lebih tepat sasaran. (famydecta)
Probolinggo city administration distributed subsidized staple-food packages by holding cheap markets in 5 sub-districts, proving that the city administration is giving serious attention to the handling of COVID-19 pandemic. People only need to pay IDR 45,000 per package, much cheaper than the normal price which is around IDR 90,000.
The package contains 5 kg of rice, 1 kg of sugar, 2 liters of cooking oil. “Alhamdulillah (Thank God), it’s much cheaper than the normal price. I can save more money, and hopefully, there would be more cheap markets to hold,” said Timalah, a resident of Jl Airlangga, Wonoasih urban village, Wonoasih sub-district.
The event was one of the programs of Cooperatives, Micro Business, Trade, and Industry Agency (DKUPP). All five sub-districts will have 660 staple-food packages respectively in the first stage. The sub-districts will then distribute the coupons to the urban villages.
“The urban villages will be in charge of the distribution because they are the ones who have the valid data,” said the head of Trade division of DKUPP, Nur Ali. The program will be carried out until November.
Probolinggo Mayor Hadi Zainal Abidin visited Wonoasih and Kademangan urban village to monitor the implementation of cheap markets. Both urban villages got 110 staple-food packages respectively. In the event, every people must wear a mask, wash their hands, and perform physical distancing based on health protocols.
The mayor said that the event went well and got a positive response from the people because they do need the government’s policy that can ease their economic burden.
“This is the result of the collaboration of the government, TNI, and Polri, forming resilient villages Kampung Tangguh which was appreciated by East Java governor. By having the cheap markets, we can make the economy more resilient,” Habib Hadi said. (alfien_tr)