Probolinggo, 6/8/2019 - Guna meningkatkan kualitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) menggelar workshop peningkatan kualitas produk dan kemasan dalam rangka menumbuhkembangkan produk unggulan daerah, yang berlangsung di Orin Hall, Selasa pagi (06/08) tadi.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia, terlebih di Kota Probolinggo. Dengan mengumpulkan sebanyak 120 orang yang terdiri dari pelaku UMKM dan Kasie Pemberdayaan Masyarakat di kelurahan dan kecamatan se Kota Probolinggo, merupakan wujud kepedulian Pemkot untuk terus mendorong UMKM menjadi pelaku usaha tangguh dan mandiri dalam menumbuhkembangkan produk unggulan daerah menghadapi ketatnya persaingan pasar di era digitalisasi 4.0 saat ini.
Kepala DKUPP Kota Probolinggo Gatot Wahyudi dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk keberpihakan dan perhatian Pemerintah Kota Probolinggo dalam pemberdayaan pelaku UMKM dengan pelaksanaan pembinaan dan pelatihan dan fasilitasi-fasilitasi para pelaku UMKM, mendorong peningkatan kualitas dan kwantitas produk dan kemasan dalam menghadapi persaingan usaha, menumbuhkembangkan produk UMKM di wilayah kelurahan menjadi produk unggulan daerah yang memiliki ciri khas berbeda dari daerah lainnya.
Gatot menambahkan, dalam permasalahan yang tengah dihadapi oleh pelaku UMKM saat ini yakni terkait persaingan usaha prodak UMKM yang semakin ketat sehingga membutuhkan peningkatan kualitas produk dan kemasannya.
“Dengan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki saat ini, serta letak geografis yang strategis Kota Probolinggo, ternyata masih belum mampu memunculkan produk unggulan daerah yang mempunyai ciri khas Kota Probolinggo,” terangnya.
Gatot berharap melalui kegiatan ini, pelaku UMKM dan pendamping UMKM di kelurahan termotivasi untuk berinovasi dalam mengembangkan produk UMKM di daerahnya sebagai produk unggulan di Kota Probolinggo.
Sementara itu, Wawali Mochammad Soufis Subri juga meminta para pelaku UMKM dan segenap pihak yang terlibat untuk semakin meningkatan peran sesuai tupoksi yang dimiliki sehingga mampu bersinergi, baik dari pihak kecamatan maupun kelurahan sehingga dapat mendukung pembangunan Kota Probolinggo dalam sektor perekonomian masyarakat melalui usaha mandiri yang dijalankan UMKM.
“Harus ada validitas data UMKM yang jelas dan akurat sehingga kita mampu menyerap daya saing tenaga kerja di Kota Probolinggo,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan suatu barang atau jasa yang dimiliki dan dikuasai oleh suatu daerah, yang memiliki nilai ekonomis dan daya saing tinggi yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Subri juga berpesan kepada para pelaku UMKM agar meningkatkan semangat dan motivasi yang tinggi dalam menghadapi persaingan pangsa pasar di era digitalisasi saat ini untuk tetap mengunggulkan produk unggulan daerah di masing-masing wilayahnya.
“Pesan saya, dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing kelurahan, hendaknya dapat dikelola secra maksimal. Di era yang kompetitif seperti saat ini UMKM juga harus punya semangat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraannya dengan mengelola usahanya dengan profesional dan lebih berkembang,” ucapnya. (Dev)