MAYANGAN - Tahun ajaran baru sekolah telah dimulai sejak Senin (15/7) lalu. Tak mau kecolongan jika ada pungutan di sekolah-sekolah, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin bersama Wawali Mochammad Soufis Subri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah di sela padatnya kegiatan, Rabu (17/7).
Keduanya berhenti di SD Kanigaran 1 yang terletak di Jalan Cokroaminoto. Sambutan heboh terjadi di sekolah tersebut. Puluhan siswa berebut mencium tangan Wali Kota Habib Hadi dan Wawali Subri. Aksi dorong pun sempat terjadi. Kedatangan keduanya begitu menyita perhatian.
Dari SD Kanigaran 1, mereka bergeser ke SMP Negeri 5 yang terletak bersebelahan dengan sekolah dasar tersebut. Sidak berakhir di SD Sukabumi 10 di Jalan Dahlia. Waktu itu siswa baru sudah pulang. Yang ada hanya kelas 3 sampai kelas 6.
Habib Hadi dan Subri lalu masuk ke kelas-kelas. Mereka menyapa para siswa di dalam kelas masing-masing. Percakapan singkat pun terjadi. Mirisnya, banyak siswa yang lebih memilih bermain gadget sesampainya di rumah. Rata-rata mereka sudah punya gadget sendiri.
Saat ditanya, cita-cita penerus bangsa, jawaban mereka pun beragam dan agak mengejutkan. Lucunya, saat ditanya siapa yang ingin jadi wali kota, tidak ada yang mengangkat tangan. Ini terjadi hampir di semua kelas. “Siapa yang mau jadi youtuber?,” tanya Wawali Subri. Mayoritas semua siswa mengangkat tangan.
Ketika berada di ruang kelas, Habib Hadi pun menyampaikan banyak pesan kepada para murid. Salah satunya, ikut mengampanyekan aksi KPK, bahwa anak-anak tidak boleh nyontek, berbuat curang dan tidak jujur.
“Harus jujur ya. Harus berani. Tidak boleh berbohong dan ikuti semua aturan di sekolah. Tidak usah takut dimusuhi temannya karena kalian sudah jujur,” pesan orang nomor satu di Kota Probolinggo ini.
Wali kota dan wawali pun sempat berkeliling ruangan sekolah untuk melihat fasilitas serta sarana prasarananya. Kepada sejumlah awak media, Wali Kota Habib Hadi mengatakan ia melakukan sidak untuk melihat tahun ajaran baru di sekolah.
“Melihat persiapan sekolah terkait penetapan apa yang menjadi komitmen Pemerintah Kota Probolinggo. Bahwa tidak ada lagi biaya-biaya yang dibebankan wali murid,” tegas Habib Hadi.
Ia pun bersyukur belum ada laporan terkait biaya sekolah untuk sekolah di tahun ajaran baru ini. “Alhamdulillah masyarakat memahami kebijakan yang diambil oleh pemerintah,” tegas Habib Hadi.
Bahkan saat berada di SD Kanigaran 1, banyak wali murid yang menanyakan tentang seragam gratis yang akan diberikan oleh Pemerintah Kota Probolinggo. “Tinggal tunggu perubahan (P-APBD), sekarang masih kami hitung,” tutur Habib Hadi.
Ya, pendidikan gratis yang dicanangkan di masa kepemimpinan Wali Kota Habib Hadi dan Wawali Subri ini benar-benar disambut baik para wali murid. Misalnya saja Santi Harmunis, wali murid dari siswa SD Negeri Sukabumi 2. “Anak saya gratis masuknya, tidak ada pungutan apapun,” ujarnya.
Kendati demikian wali kota berharap semua wali murid bisa melaporkan jika terjadi pungutan di sekolah. Wali kota tak segan untuk menindak jika pelanggaran itu terjadi. (famydecta/humas)