VOLI PANTAI, UPAYA PROMOSIKAN WISATA PANTAI PERMATA

2019-2020

KADEMANGAN – Siapa yang menyangka dampak erupsi Gunung Bromo tahun 2010 punya manfaat begitu besar bagi Kota Probolinggo. Ini salah satunya. Lahar dingin yang mengalir sampai ke hutan mangrove Pantai Permata Pilang kini dijadikan lapangan voli pantai.

voli 3Minggu (28/7) sore, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Wawali Mochammad Soufis Subri bersama kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo mencoba main bola voli di pesisir pantai yang berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai tersebut.

Seru. Kocak. Menghibur. Itulah yang bisa dilihat dari aksi main bola voli pantai yang dilakukan para pejabat tersebut. Masyarakat sekitar pun berbondong-bondong menyaksikan aksi wali kota dan wawali. Tak sedikit anak-anak membawa gadgetnya untuk merekam orang nomor satu di Kota Probolinggo berolahraga bola voli.

Tim Wali Kota Habib Hadi diperkuat oleh Camat Kanigaran Pudi Adji, Kepala DKUPP Gatot Wahyudi, Kepala Bappeda Litbang Rey Suwigtyo, Kepala Dinsos Zainullah, Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan.

Sedangkan tim Wawali Subri bersama Kabag Umum Sugito Prasetyo, Kepala Satpol PP Agus Efendi dan dua orang staf kelurahan di Kecamatan Kademangan.

Arena pertandingan dibuat menggunakan tampar plastik. Laiknya pertandingan voli profesional, yang menjadi wasit sore itu dari PBVSI Kota Probolinggo, Alvin. Selain mempromosikan tempat wisata, olahraga bareng itu juga bisa mengakrabkan antar pejabat pemkot.

Habib Hadi sengaja membuka lahan tersebut agar bisa dimanfaatkan untuk hal positif dengan menggali potensi yang ada. “Disini bisa menjadi wisata edukasi. Ada mangrove dan membuka lahan untuk olahraga voli. Kami mengembangkan potensi yang ada untuk bisa menarik masyarakat sekitarnya,” katanya.

Terkait sarana prasarana, Habib Hadi pun merencanakan memperbaiki akses jalan khususnya untuk mendukung tempat wisata baru tersebut. Karena di Pantai Permata Pilang yang jalan masuknya di Jalan Anggrek itu, ketebalan mangrove sangat bagus, ada istana kunang-kunang, monyet dan biawak yang harus dilestarikan.

“Harus ada wisata edukasi, alam dan olahraga. Lahan yang dipandang tidak bermanfaat akan kami perbaiki. Kami persiapkan semua agar bisa berkembang maju dan memunculkan ekonomi di masyarakat,” imbuh Habib Hadi.

Untuk sementara, wali kota belum memikirkan untuk investor di tempat wisata edukasi tersebut. Ia akan memperbaiki, dibuat sangat menarik agar investor tertarik. “Kita coba (perbaiki) dulu, setelah itu baru ditawarkan (ke investor),” ujarnya. (famydecta/humas)

BAGIKAN