WAKIL WALI KOTA PROBOLINGGO PIMPIN UPACARA UNTUK PERTAMA KALINYA SEJAK DILANTIK

2019-2020

Probolinggo, 18/2/2019 - Wakil Wali Kota Probolinggo, HMS. Subri memimpin upacara, Senin (18/2) tadi. Ini adalah kali perdana ia menjadi instruktur upacara pasca dilantik Rabu, (30/1) lalu di Gedung Grahadi Kota Surabaya.

Upacara yang dilangsungkan dilangsungkan pagi tadi ini merupakan agenda rutin pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo yang biasa digelar dalam rangka 17-an setiap bulannya di halaman Kantor Wali Kota.

Upacara dimulai tepat pukul 07.30 WIB sesuai jam masuk kerja pegawai dan berlangsung kurang lebih 40 menit. Pada kesempatan tersebut, Subri menyampaikan pesan kepada para peserta upacara untuk lebih disiplin dan tertib pada saat upacara berlangsung.

“Kita harus jadi contoh yang baik, menjaga ketertiban saat upacara berlangsung, termasuk mengisi daftar hadir yang sudah disediakan. Nanti saya cek satu-satu siapa dan OPD mana yang gak datang,” katanya.
Dalam amanatnya, Subri juga menerangkan tiga poin penting yang disebutnya pada upacara dalam rangka peningkatan kesadaran akan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Pertama, percepatan agar target penyelesaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dapat diselesaikan sesuai target yang telah ditetapkan. “Dalam komitmen ini, batasan waktunya sampai dengan 22 Maret 2019, OPD bisa segera menyesuaikan dan menyelesaikan ya,” terangnya.

Kedua, ia menyebutkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dimusim penghujan, mengingat banyaknya pasien akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Probolinggo. Adapun terkait hal ini, ia mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M Plus dan mengurangi upaya pengasapan atau fogging bila memungkinkan.

“DBD sudah mengancam kesehatan masyarakat. Saya meminta masyarakat juga diedukasi tentang fogging, karena ia (bersifat) toxin dengan menggunakan bahan dasar solar, dan itu berbahaya sekali. Jadi tolong (masyarakat) jangan diprovokasi sedikit-sedikit (agar mengajukan) fogging ke Dinkes,” jelasnya.
Ketiga, Subri menekankan pentingnya disiplin dari pejabat hingga staf Pemkot. Dengan begitu, menurut Subri bahwa visi membangun Kota Probolinggo Cerdas, Kreatif, Inovatif, Maju, Sejahtera dan lebih baik dapat tercapai.

“Harapannya adalah kita bisa menjadi pelayan masyarakat dengan niat yang baik dan hati yang bersih, serta memberikan motivasi kita untuk lebih semangat dalam melayani masyarakat dan rasa perdamaian serta kebersamaan kita harus terus dipupuk,” katanya.

Ia juga meminta agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi representasi pegawai yang taat aturan dan ketentuan serta fokus pada tugas-tugas negara yang diembannya. “Kita dalam hidup ini harus jelas orientasinya. Kalau kita mau jadi kaya, ya jangan jadi ASN, tapi (jadi) pengusaha saja. Saya berharap ASN saat ini harus fokus pada tugas-tugas negara yang diemban dalam rangka memperbaiki kota tercinta ini, ” pesannya.

Berikutnya, Wakil Wali Kota juga menyinggung terkait dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota Probolinggo Nomor : 451/364/425.013/2019 perihal pemberhentian sementara semua aktivitas pada saat adzan berkumandang, budaya solat dzuhur dan ashar berjamaah di masing-masing kantor, menyediakan mushola dan tempat wudhu serta menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan di lingkungan kerja.

“Jadi tagline kita kerja ibadah, kerja ibadah, kerja ibadah. In Shaa Allah keberkahan akan turun kepada kita semua,” tandasnya.

Hal berbeda terjadi usai upacara selesai dilaksanakan. Wakil Wali Kota Subri turun dari mimbar, tak hanya menjabat tangan Camat Kademangan, Nur Ahmad yang bertindak sebagai Komandan Upacara, melainkan juga kepada seluruh peserta upacara di barisan terdepan dan termasuk undangan.

Ia mengaku melakukan itu sebagai wujud syukur dan terimakasih atas lancarnya upacara perdana yang dipimpinnya. Sekaligus simbol bahwa ia sebagai pimpinan, mau merangkul dan terbuka terhadap pegawai dan siap menerima saran dan kritik membangun demi Kota Probolinggo semakin luar biasa. (Sonea)

BAGIKAN