Probolinggo, 5/7/2019 - Film Say I Love You yang di persembahkan oleh yayasan Sekolah Menegah Atas Selamat Pagi Indonesia (SMA SPI) ini dijamin akan menarik penonton.
Karena film sederhana ini diambil dari kisah nyata. Ada kedekatan emosi dalam setiap konflik yang dimunculkan, membuat para penonton semakin terkesima dengan kisah inspiratif film ini.
Seperti diketahui, Say I Love You terinspirasi dari kisah nyata perjalanan hidup anak-anak dari sekolah SMA SPI yang beradi di Batu Malang.
Kisah mereka yang berjuang mengubah sekolah ‘kandang ayam’ menjadi sekolah terpandang dan kini menjadi rujukan sekolah-sekolah di Indonesia.
SMA SPI di Batu Malang itu dikenal sebagai sekolah penghasil lulusan yang punya kemandirian. Sang pendiri bernama Julianto Eka Saputra.
Para lulusannya sudah mampu mengelola hotel, mampu mengelola tempat wisata, perkebunan, sampai produksi makanan ringan dengan skala industri.
Satu diantara puluhan penonton film Say I Love You yang tayang perdana di bioskop Kota Probolinggo hari ini Jum'at (05/07) di CGV Wijaya, yaitu Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri didampingi istrinya, Diah Kristanti Subri berserta putrinya.
Usai menonton film Say I Love You, Subri mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya pada film ini. Say I Love You diharapkan menjadi film inspiratif dengan moral story yang mudah dipahami
Diakuinya, film Say I Love ini mampu memberikan inspirasi dan motivasi. Apalagi, film ini merupakan kisah nyata yang diangkat dari sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia. "Saya terharu tapi dalam kebanggaan bukan terharu dalam kesedihan, karena saya melihat bawasanya anak-anak kita ini punya potensi yang luar biasa meskipun berangkatnya dari titik zero," ungkapnya.
Film ini merupakan kisah yang menginspirasi dari beragam cerita yang terjadi di SMA SPI itu sendiri. Berbagai kejadian mampu mengundang haru penonton, baik suka maupun duka. Film ini mengangkat cerita bagaimana menumbuhkan kembali rasa percaya diri dari keterpurukkan.
"Bahwasanya setiap anak setiap insan diberikan potensi oleh Tuhan dengan keunggulan yang bermacam-macam. Meskipun berangkatnya dari titik nol. Jadi dari modal yang hopefull ini menjadi powerful, dari zero menjadi hero bahkan dari nothing menjadi something. Ini tentunya menjadi insprirasi buat kita semua," terangnya.
Tak hanya itu, film ini juga mengajarkan siswa bagaimana tumbuh mandiri dan berprestasi. Selain pendidikan formal yang diajarkan, film ini juga mengisnpirasi bagaimana penguatan karakter generasi muda.
"filim ini bagus, menarik. Kalau kita bisa memahami film ini dapat manarik stimulus untuk kita menggali setiap potensi yang ada pada dari diri kita. film ini juga dapat menyanyikan alur cerita yang natural dimana setiap pesan tersampaikan dengan baik tapi tidak vulgar, itu yang paling penting buat saya sehingga dapat ditonton oleh semua kalangan," terangnya. (Dev)