Inovasi Pojok Literasi Arkeologi Sunan Kali Banger di Kota Probolinggo Raih Top 15 INOTEK Award Jatim 2025

2025

SURABAYA – Pemerintah Kota Probolinggo berhasil mengukir prestasi. Inovasi Pojok Literasi Arkeologi Sunan Kali Banger (Sinau Kang Tenanan, Kabudayan, Literasi Babad lan Paugeran) di Kelurahan Sukabumi – Kecamatan Mayangan, masuk dalam Top 15 Kategori Inovasi Sosial dan Kependudukan dalam Anugerah Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (INOTEK) Award Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.

Penghargaan tersebut diserahkan Plh Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak kepada Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari, di Surabaya, Kamis (13/11). Wawali Ina hadir bersama perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) sebagai mitra inovator, dan sang inovator Edi Martono.

Kategori yang berhasil diraih ini merupakan inovasi yang melibatkan masyarakat atau budaya maupun adat istiadat yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di lingkungan setempat.

INOTEK Award ini, menurut Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur Andriyanto, adalah sebuah momentum semangat untuk terus berinovasi yang komitmennya dibuktikan oleh kepala daerah, kepala perangkat daerah dan masyarakat.

“Latar belakang kegiatan bertujuan menciptakan ekosistem riset dan teknologi dalam optimalisasi pelayanan publik. Inovasi adalah katalisator kesejahteraan. Untuk mensejahterahkan masyarakat ya harus ada inovasi yang dapat mendorong kolaborasi sebagai kepentingan menghasilkan solutif terbaik,” jelas Andriyanto dalam laporannya.

Ada lima kategori dalam INOTEK Award, yakni inovasi daerah, inovasi berbasis website, inovasi bidang agribisnis dan energi baru terbarukan, inovasi sosial budaya dan kependudukan, serta inovasi khusus milenial. Setelah melalui wawancara, tinjau lapangan dilanjutkan pendampingan, maka kemudian diserahkanlah penghargaan ini.

Plh Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mengucapkan selamat dan terima kasih atas kerja keras semua pihak sehingga melahirkan inovasi yang nyata dalam penyelenggaraan pemerintahan.

“Sasaran INOTEK adalah publik di daerah, apa yang dikhtiarkan panjengan mendapat apresiasi. Ini penilaian dewan juri yang independen. Semua hak prerogatif dewan juri. Selamat untuk panjenengan semuanya. Kami di Pemprov Jatim bersinergi melalui hal-hal baik yang diiniasi insan kabupaten/kota di Jawa Timur. Semoga yang mendapat apresiasi diimplementasi secara berkelanjutan dan dikembangkan,” jelas Emil.

Sementara itu, Wawali Ina Dwi Lestari menambahkan, INOTEK Award sangat penting diselenggarakan karena tidak hanya memberikan semangat dan dorongan untuk setiap daerah berimprovisasi dalam hal INOVASI dan TEKNOLOGI."Akan tetapi INOTEK Award adalah bagian dari pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," terang wawali.

Apa itu Pojok Literasi Arkeologi Sunan Kali Banger?

Dalam proposal yang diusulkan ke INOTEK Award 2025, dijelaskan tentang Pojok Literasi Arkeologi Sunan Kali Banger (Sinau Kang Tenanan, Kabudayan, Literasi Babad lan Paugeran). Ini merupakan sebuah tempat yang difungsikan untuk mendukung gerakan literasi, yaitu sebuah gerakan kesadaran membaca buku dengan tema arkeologi. Selain itu disediakan pula artefak, benda-benda kuno yang mendukung lietrasi arkeologi yang disajikan.

Nama itu juga menjadi cerminan semangat yang dibawa Edi Martono, inovator sekaligus Ketua Tim Pojok Literasi Arkeologi (PLA) Sunan Kali Banger untuk mengajak anak muda mempelajari dan menghayati budaya dan sejarah sendiri.

Kehadiran PLA Sunan Kali Banger diharapkan menjadi sumber yang menyediakan informasi mengenai makna budaya yang sudah atau akan punah. Agar para remaja dan generasi mudah memahami filosofi di balik suatu budaya.

Sebelum adanya inovasi ini, tak sedikit remaja di lingkungan Kelurahan Sukabumi yang masih kebingungan mencari kegiatan yang positif dan bermanfaat. Setelah adanya Pojok Literasi Arkeologi, mereka tak hanya bisa mengetahui mengenai informasi sejarah namun juga belajar mengelola organisasi sebagai pengurus atau tim.

Sementara bagi masyarakat umum yang berada di luar Kelurahan Sukabumi, mereka dapat mengetahui berbagai macam cerita sejarah masa lalu Kota Probolinggo dengan cara yang asyik, disertai dengan bukti peninggalan dan fakta ilmiah yang mendukung.

Pojok Literasi Arkeologi (PLA) Sunan Kali Banger kini menjadi pusat ilmu pengetahuan sejarah Kota Probolinggo yang berbentuk museum masyarakat. Dari koleksi yang dimiliki, PLA Sunan Kali Banger tak hanya sekadar menyajikan fakta sejarah, namun hikmah dan makna yang dapat diambil pelajaran dari peristiwa yang terjadi di masa lalu. S

Semangat ini ditularkan pada generasi muda agar mereka tak hanya mengetahu adat istiadat dan kebudayaan nenek moyangnya namun juga memliki pedoman berperilaku dalam interaksi dengan orang yang lebih tua, orang yang setara usia hingga bagaimana menyayangi dan mengayomi pada yang lebih muda.

Lebih jauh lagi, PLA Sunan Kali Banger terus berbenah dan bertumbuh untuk membersamai warga Kota Probolinggo mengenal masa lalunya dan menjadikannya sebagai dasar untuk membangun masa depan kota untuk generasi berikutnya.

Dari inovasi ini, menghasilkan sarana sumber informasi bagi kalangan pelajar maupun mahasiswa dalam membuat karya tulis, karena data yang disajikan di PLA Sunan Kali Banger dapat dibuktikan dan didukung dengan kajian ilmiah. Selain itu sebagai acuan para wartawan untuk menulis berita sejarah. Serta dapat menambah penghasilan bagi pelaku UMKM di sekitar Pojok Literasi ketika ada rombongan pengunjung yang datang. (fa)

BAGIKAN