Profil

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan atas jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Perkembangan kependudukan di Kota Probolinggo selama ini menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dan cukup dinamis dengan pemerataan jumlah penduduk seiring dengan keseimbangan pembangunan di wilayah utara dan wilayah selatan Kota Probolinggo.

Profil

Jalan yang dikelola Pemerintah Kota sepanjang 199,109 km. Sepanjang 189,38 km (95,11 persen) dalam kondisi baik-sedang dan sepanjang 9,729 km (4,89 persen) dalam kondisi rusak. Sementara panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase (min 1,5 m) mencapai 110,78 km.

Profil

Secara astronomis, Kota Probolinggo terletak antara 7º 43’ 41” sampai dengan 7º 49’ 04” Lintang Selatan dan 113º 10’ sampai dengan 113º 15’  Bujur Timur

Profil

Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk) raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “Banger”, nama sungai yang mengalir di tengah daerah Banger ini. Banger merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh Pujangga Kerajaan Majapahit yang terkenal, yaitu Prapanca.