Begini Aktivitas Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo Mengisi Kegiatan di Bulan Ramadan

PROBOLINGGO -  Bukan Aminah Hadi Zainal Abidin, Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus istri Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal jika tak kreatif menjalankan organisasi yang dipimpinnya. Terbukti, untuk mengisi kegiatan di bulan Ramadan, ia mengajak pengurus PKK bersilaturahmi ke sejumlah istri pejabat yang suaminya telah meninggal dunia.

Senin (3/5), kegiatan itu diawali ke takziah ke rumah Koptu (Anm) Eta Kharisma Dwi Bintarani. Kedatangan Aminah Hadi disambut Ike Apriliya Wiji Astutik, istri almarhum kru KRI Nanggala 402 di halaman rumahnya. Saat baru saja tiba, Aminah memberikan boneka kepada Alena Sailora Putri Bintarani.

Bocah yang akan masuk PAUD itu langsung bermain dengan boneka berwarna coklat. Boneka itu dipangku, diciumi lalu diletakan berjejer di depan foto sang ayah. Alena lalu duduk di sebelah foto itu bersama sang kakak, Andhika Dharma Samudera Bintarani.

“Kami menyampaikan turut berduka cita, tabah ya. Doakan husnul khotimah, insyaallah syahid. Mudah-mudahan diberi kekuatan dan ketabahan, bisa menjalankan hidup dengan baik, mendidik putra putrinya dengan baik,” tutur Ike, perempuan berusia 31 tahun itu.

Ike kemudian menceritakan bagaimana suaminya sebelum berangkat hingga ia menerima kabar dari komandan tentang kabar hilang kontak Nanggala 402. “Harus kuat menerima, ini takdir. Kami memberikan support bagaimana ibu harus kuat,” ungkap Aminah.

Setelah dari rumah duka di Jalan Progo, Kecamatan Kedopok, Aminah yang ditemani perwakilan pokja PKK menuju ke rumah Siti Nur Hasanah, istri almarhum Sudiman, mantan Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan).

Pertemuan itu pun menyisakan rasa haru bagi Siti, yang merupakan mantan anggota pokja 2. “Saya masih tidak menyangka Bu (suaminya meninggal). Mohon dimaafkan ya kalau Pak Sudiman ada salah. Mohon doanya Bu,” ujar Siti lirih. Siti kemudian mengisahkan bagaimana kehidupannya pasca sepeninggal Sudiman.

“Lama tidak bertemu ya, saya ingin menyambung silaturahmi, bagaimana pun ibu adalah keluarga besar PKK. Meski bapaknya sudah tidak ada silaturahmi harus tetap terjalin. Ibu harus kuat, insyaallah doanya terus,” tutur Aminah.

“Terima kasih atas kedatangan Ibu Ketua PKK dan pengurus PKK, saya terharu. Saya menginginkan PKK Kota Probolinggo semakin jaya,” sahut Siti, yang siang itu nampak menjemur baju seragam kerja Sudiman yang masih ia simpan rapi.

Kunjungan kedua rombongan PKK menuju rumah almarhum Zainullah, mantan Kepala Dinsos.  Etty Sugiati Zainullah langsung menangis saat mengetahui rekan satu organisasi tiba di rumahnya. Etty mengaku memiliki trauma ketika melihat pegawai memakai seragam khaki. “Ada yang ngirim madu mongso, saya ingat almarhum suka sekali madu mongso,” ucap Etty, pengurus pokja 1.

Aminah pun menenangkan Etty dan memberikan support agar tetap kuat menjalani hidup. Kepada Siti dan Etty, ia mengajak untuk bergabung dan aktif kembali dalam Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo.

“Terima kasih atas perhatian, kasih sayang dan support Ibu kepada saya selama ini. Membantu PKK insyaallah saya siap. Mohon diberi waktu. Mimpi apa saya semalam Ibu hadir disini,” ungkap Etty.

Ditemui di sela kegiatan, Aminah Hadi mengatakan tujuannya bertakziah dan mendatangi rumah almarhum Sudiman dan Zainullah adalah untuk melepas rindu. Sayangnya, kunjungan ke rumah almarhum Sumadi mantan Kepala Dishub urung dilaksanakan karena sang istri tidak ada di tempat.

“Tentunya sangat senang sekali karena sudah rindu. Saya harap Ibu-ibu yang dulu keluarga besar PKK, bagaimana pun tetap merupakan keluarga besar. Kami sampaikan untuk bisa memberikan ide dan saran kreatif untuk kemajuan Kota Probolinggo,” kesan Aminah. Kegiatan siang itu ditutup dengan silaturahmi ke Diah Kristansi Subri, istri mantan Wawali Mochammad Soufis Subri. (famydecta)

BAGIKAN