Beri Kemudahan Akses Permodalan dan Pemasaran, DKUPP Undang Pelaku UMKM

KANIGARAN - Perwakilan pelaku usaha di Kota Probolinggo menghadiri acara Fasilitasi Penguatan Akses Pembiayaan/Permodalan dan Kurasi Produk UMKM, Senin (29/3). Acara yang diselenggarakan oleh DKUPP tersebut menghadirkan BRI dan PT Indomarco Prismatama sebagai pembicara.

“Acara ini diselenggarakan oleh kami (DKUPP) untuk memberikan pemahaman dan informasi tentang akses permodalan usaha melalui KUR bersama BRI. Selain itu juga untuk mengoptimalkan penyerapan dana KUR sehingga tepat sasaran, meningkatkan kapasitas daya saing pelaku usaha mikro melalui kurasi produk UMKM dan membuka akses pasar yang lebih luas dan mendorong memasuki pasar retail modern di outlet Indomaret,” jelas Moh Sulhan, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro dalam laporannya.

Dalam Permenko no 6 tahun 2020 tentang perlakuan khusus bagi penerima KUR yang terdampak Covid-19, pemerintah telah menyiapkan program KUR yaitu kebijakan pembiayan modal kerja berupa kredit bagi pelaku usaha untuk pengembangan usaha. Tujuan KUR sendiri untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

“Ini merupakan program dari pemerintah, jadi kami juga harus mensosialisasikan program ini kepada pelaku usaha. Apalagi yang terkena dampak  Covid-19, penjualan menurun dan pergerakan terbatas jadi kami adakan acara ini untuk penguatan kembali UMKM,” kata Kepala DKUPP Fitriawati.

Berkaitan dengan kurasi produk UMKM yang menggandeng PT Indomarco Prismatama, DKUPP berharap salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia ini dapat memberikan kesempatan pada pelaku UMKM memasarkan produk unggulan dalam pasar retail modern.

“Saya harap produk-produk asli Kota Probolinggo terdapat di seluruh gerai Indomaret dan bisa lolos kurasi, karena ini akan menjadi peluang usaha yang lebih luas. Untuk dapat memenuhi kriteria pasar retail modern UMKM harus memiliki 3K yaitu Kualitas, Kuantitas, dan Kontinue. Untuk kualitas, produk UMKM Kota Probolinggo tidak perlu diragukan lagi. Tetapi untuk kuantitas dan kontinue ini perlu ada pembinaan lebih lanjut,” tambah Fitriawati. (sita)

BAGIKAN