KANIGARAN - Tepat pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021, menjadi momentum bagi Pemerintah Kota Probolinggo semakin memantapkan program smart city di wilayahnya. Ya, tekad itu diamini oleh orang nomor satu di Kota Probolinggo, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin dengan menandatangani kesepakatan bersama dengan PT. Telkom Tbk dan PT. Telkomsel, di Puri Manggala Bhakti, Kamis (20/5) siang.
Penandatanganan antara Wali Kota Habib Hadi dengan General Manager Telkom Witel Pasuruan I Nyoman Hardiana Artha dan Vice President Account Area Management Telkomsel Ericson Sibagariang disaksikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setiorini Sayekti, sejumlah kepala perangkat daerah dan pegawai Diskominfo itu menitikberatkan pada dukungan smart city pada berbagai sektor. Diantaranya sektor pemerintahan, kesehatan, pendidikan, perekonomian, perdagangan, pariwisata dan sebagainya.
Melihat Bandung dan Bekasi yang telah berkembang smart citynya sekitar tahun 2013 dan 2016, membuat Plt Diskominfo Pujo Agung Satrio menyerukan semangat seperti dua kota tersebut. “Jangan patah semangat melihat kabupaten/kota lain yang telah maju dalam mengimplimentasikan smart city. Mulai sekarang kita harus bertekad bekerja sama dan berkomitmen untuk mewujudkan smart city Kota Probolinggo. Semangat ini kami awali dengan penataan kembali master plan, rencana induk TIK, topologi jaringan, manajemen bandwidth, integrasi sistem, command center,” urai Pujo dalam laporannya.
Masih menurut Pujo, ia merencanakan memberikan paket data bagi seluruh RT/RW se- Kota Probolinggo sebanyak 1226 pada perubahan APBD 2021 untuk mendukung sistem pelayanan administrasi terpadu di 29 kelurahan dan 5 kecamatan.
Lebih jauh Pujo pun memaparkan aplikasi yang akan dipakai oleh instansi pemerintah dalam memberikan pelayanannya, seperti BPPKAD dengan smart tax, Dinkes dan RSUD dengan aplikasi smart health – layanan e puskesmas, sistem pelayanan gawat darurat terpadu (SPGDT), sistem informasi rumah sakit (sim-RS), diknas dengan aplikasi smart education, DKUPP smart economy (UMKM), Dispopar smart tourism (pesan tiket online), DLH smart truk sampah, Dishub smart CCTV dan PJU, Satpol PP dan Dishub dengan aplikasi touch to talk.
Pembangunan smart city ini dibutuhkan kerjasama dengan banyak pihak. “Salah satunya mendukung pengembangan solusi digital berbasis board bang (pita lebar) di Kota Probolinggo,” kata Pujo.
Selanjutnya, berlatar belakang memanfaatkan kecepatan layanan mengatasi masalah 3 T (daerah tertinggal, terjauh dan terpencil), melayani sekitar 97% wilayah di Indonesia, meyakinkan Pemerintah Kota Probolinggo menjatuhkan pilihan pada PT Telkom dan PT Telkomsel.
“Karena kita ingin, apa yang kita lakukan harus bisa dirasakan manfaatnya untuk warga Kota Probolinggo, khususnya pelayanan di Pemerintah Kota Probolinggo. Kalau daerah lain bisa, kenapa kita tidak bisa,” yakin Habib Hadi.
Ia menaruh harapan besar pada kedua perusahaan milik BUMN ini. Pasalnya, dengan memulai kerja sama ini tidak mengabaikan permasalahan awal mula kerja sama. Kegiatan siang itu ditutup dengan pembinaan bagi karyawan dan karyawati Diskominfo yang dipimpin oleh wali kota. Dalam kesempatan tersebut, semua personil Diskominfo dimintai komitmennya dalam mendukung pemantapan program smart city. (dewi)
BAGIKAN