Pemkot Probolinggo Gelar High Level Meeting TPID

KANIGARAN - Bertempat di Orin Hall dan Resto digelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo yang dibuka Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin didampingi Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Kapolresta AKBP RM. Jauhari dan Kepala BPS Heri Sulistio, Selasa (25/5) siang.

“Mengendalikan inflasi merupakan salah satu komitmen dalam mendukung visi Pemerintah Kota Probolinggo yaitu mewujudkan membangun bersama masyarakat Kota Probolinggo yang lebih baik, berkeadilan, sejahtera, transparan, aman dan berkelanjutan,” buka Habib Hadi dalam sambutannya.

Wali Kota Habib Hadi pun menyambut baik diselenggarakannya HLM bertemakan “Evaluasi Kestabilan Harga dan Ketersediaan Kebutuhan Pangan Pasca Idul Fitri 1442 H Tahun 2021”, diharapkan TPID Kota Probolinggo ke depan dapat mengendalikan inflasi yang sangat berkaitan erat dengan usaha pemulihan ekonomi di masa pandemi. “Saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada TPID Kota Probilinggo yang telah berusaha keras menjaga inflasi, sehingga inflasi di Kota Probolinggo tetap aman dan terkendali,” ucapnya bangga.

Lebih jauh Habib Hadi menyatakan, inflasi yang terkendali merupakan faktor utama dalam meningkatkan daya saing potensi wilayah, menjaga pendapatan riil masyarakat dan menjaga iklim usaha yang kondusif yang berdampak pada naiknya penciptaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat. “Oleh karena itu, inflasi stabil mutlak diperlukan untuk dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan serta terjangkaunya daya beli masyarakat yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo selama empat tahun, tren setiap tahun mengalami kenaikan dimulai dari tahun 2016 sebesar 5,88 persen; tahun 2017 sebesar 5,88 persen; tahun 2018 sebesar 5,93 persen dan tahun 2019 sebesar 5,94 persen. Sedangkan di tahun 2020 laju pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo mengalami konstraksi -3,64 persen. Hal ini merupakan dampak dari pandemi COVID 19 yang melanda tidak hanya di Indonesia tetapi banyak negara lain mengalami hal yang sama.

Inflasi di Kota Probolinggo mulai bulan Januari 2021 sampai dengan April 2021 setiap bulannya mengalami naik turun, dimana bulan Januari inflasi mencapai 0,28 persen, bulan Februari turun 0,05 persen, bulan Maret naik 0,18 persen dan bulan April turun lagi menjadi 0,09 persen.

“Di saat menghadapi lebaran idul fitri kemarin untuk menjaga kestabilan harga di pasar dan menjaga ketersediaan bahan pokok, Pemerintah Kota Probolinggo telah melakukan kegiatan, antara lain operasi pasar, baik pasar modern maupun pasar tradisional, memantau ketersediaan bahan pokok ke distributor dan melaksanakan bazar Ramadan juga pasar murah,” sambungnya.

Sehingga perlu ditingkatkan lagi untuk memperkuat empat pilar strategi (4k) yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif di masa pandemi.

Peserta HLM antara lain tim TPID, gabungan kelompok tani dan perwakilan distributor di Kota Probolinggo. Narasumber dari BPS Kota Probolinggo dan perwakilan Bank Indonesia cabang Malang. (dewi)

BAGIKAN