Sidak Mamin Jelang Lebaran, Pemkot Bakal Tindak Hasil Temuan

KANIGARAN –Pemerintah Kota Probolinggo lakukan sidak peredaran makanan dan minuman (mamin) satu minggu  menjelang hari raya Idul Fitri. Sejumlah swalayan di Jalan Dr. Sutomo menjadi sasaran utama sidak, Rabu (5/5) pagi.

Tim gabungan dipimpin Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo bersama Dinkes P2KB, Satpol PP, Dishub, Diskominfo, Polres Probolinggo Kota, Lembaga Pengawasan, Pelayanan dan Perlindungan Konsumen Masyarakat  Damai Indonesia (LP4K Madani), Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional (LPKN) menyusuri lokasi pertama yang menjadi jujugan sidak, di Graha Mulia (GM) Toserba.

Disana tim mengecek satu per satu makanan khas lebaran seperti aneka kue kering. Terdapat 7 item yang menjadi perhatian tim  diantaranya nama/brand produk, mencantumkan informasi berat bersih produk pada label makanan, mencantumkan informasi lengkap produsen/distributor, mencantumkan komposisi bahan yang digunakan, label makanan dilengkapi legalitas, membuat label makanan disertai tanggal kadaluarsa dan mencantumkan kode produksi.

Selama pengecekan itu turut pula Yuliana Pengawas GM. Dirinya senang dengan kedatangan tim gabungan sidak mamin. “Terima kasih sekali buat pemkot dan semuanya. Ini (sidak) juga bagus untuk antisipasi lebaran. Dan pihak kami selalu mengecek kondisi barang. Barang-barang kalau sudah expired, kami retur,” jelasnya.
Selanjutnya tim bergerak ke KDS, hal yang sama tim mengecek aneka kue kering dan kurma. Pihak KDS Departemen Store mengakui kesalahannya dengan mengemas ulang (re-packing) kurma dengan memberikan label yang ada dalam kardus besar kurma. “Memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan, untuk produk-produk kemasan besar mencoba untuk mengecer. Coba berkoordinasi dengan DKUPP dan Dinas Kesehatan tentang aturan-aturan yang membenarkan itu,” ucap Gogol memberikan masukan pada Manajer Area KDS Sri Lestari.

Di seberang jalan KDS, Sinar Terang adalah tujuan terakhir sidak. Disana tim menemukan banyak produk yang tidak layak jual. Bukan masalah tanggal kadaluarsa, lebih dari itu adalah kemasan hingga nomor izin produk. Ya, terlihat tim membawa produk temuan dua keranjang itu untuk di evaluasi lebih lanjut.

“Jadi di tempat yang ketiga ini, temuan expiired tidak ada. Tapi yang menjadi perhatian bersama atau menjadi bahan binaan kita bersama adalah PIRT belum terdaftar, nama kemasan pencantumannya kurang benar. Expired ada (masih lama) tapi aromanya tengik,” jelas Gogol sembari mencium kacang bawang ditangannya.

Terkait hal itu dinas terkait akan melakukan pembinaan kepada produsen maupun toko. “Kami ambil dan nanti kami kembalikan (produk sitaan). Sementara kami amankan barang bukti temuan-temuan ini. Mudah-mudahan ke depan tidak terulang lagi,” ujar Gogol.

Tim juga membuka kemasan parsel yang terletak di bagian depan Sinar Terang. Ditemukan sebuah coklat merek ternama tidak mencantumkan kehalalan MUI. “Kami ingin masyarakat terlayani dan terlindungi, label kehalalan juga harus ada,” tegas Gogol mencermati betul-betul setiap produk yang ia pegang.

Pada tiap swalayan yang ia datangi, Gogol menyampaikan sebuah pesan dari Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin agar selalu mengedepankan protokol kesehatan. “Karena biasanya menjelang hari raya Idul Fitri pengunjung membludak. Maka dari itu, pesan bapak wali kota untuk terus melaksanakan protokol kesehatan. Prokesnya supaya dijaga, ya!,” tegas Gogol pada Hadi Ferdian Manajer Area Sinar Terang.

Indah, warga Kelurahan Sukabumi, ditemui usai berbelanja aneka kue lebaran di salah satu swalayan menyatakan selalu melihat tanggal produksi maupun tanggal kadaluarsa sebuah barang sebelum membelinya. “Iya lihat tanggalnya. Cuma tadi saya beli mie instan tidak tahu kalau kemasannya robek. Dikasih tau pas di kasir dan diganti dengan yang baru,” terangnya. (dewi)

BAGIKAN