WONOASIH – Menyikapi rendahnya angka cakupan vaksin Covid 19 di beberapa kecamatan di wilayah Kota Probolinggo, Tim Penggerak PKK setempat ikut menggerakan kadernya agar mendukung program pemerintah dalam mengendalikan penyebaran Covid 19 tersebut.
Ditemani Plt Kepala Dinkes P2KB dr NH Hidayati, Ketua Tim Penggerak PKK Aminah Hadi Zainal Abidin melihat langsung kegiatan vaksinasi untuk kader PKK di Kecamatan Wonoasih, Rabu (2/6) pagi.
“Saya mengecek langsung ke Puskesmas Wonoasih, karena tempo hari, tanggal 4 Mei saya sudah sosialisasi ke kader PKK karena hampir semuanya tidak mau divaksin. Jadi, saya kesini melihat komitmen mereka untuk mau vaksin,” ujar Aminah Hadi.
Kader di tingkat kelurahan dan kecamatan Wonoasih diketahui sejumlah 143 orang, yang sudah vaksin 82 orang. Sedangkan yang menjalani vaksin hari ini (2/6) ada 61 kader ditambah 21 pelaku UMKM. “Vaksinasi lansia di Wonoasih masih rendah sekitar 43 persen,” imbuhnya.
Sesampainya di Puskesmas Wonoasih, istri Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin itu menyapa masyarakat serta kader PKK yang sedang mengantre atau yang sudah divaksin. “Sudah sarapan ya, Bu? Kondisinya sehat ya? Silahkan untuk vaksin, jangan takut,” sapa Aminah ke salah seorang kader.
“Tidak, Bu. Saya sehat. Bismillah sehat selalu,” sahut kader yang kemudian minta foto bareng dengan Aminah Hadi. Usai disuntik, kader PKK di kelurahan itu mengatakan kalau tidak merasakan apa-apa dan rasa takutnya tidak seperti dibayangkan. “Jangan termakan hoax ya, vaksin ini aman dan halal,” imbuh Aminah Hadi lagi.
Menurut Aminah Hadi, program vaksinasi Covid 19 dari pemerintah sejak dimulai Februari hingga saat ini sudah terlaksana. Namun dari data yang ia terima, cakupan penerima vaksin lansia di wilayah Mayangan dan Kanigaran cukup tinggi. Sementara wilayah Kedopok, Kademangan dan Wonoasih masih sangat rendah.
Dengan rampungnya vaksinasi para kader PKK di Wonoasih ini, lanjut Aminah Hadi, semoga dapat meningkatkan semangat mereka sebagai ujung tombak dalam mensosialisasikan program pemerintah. “Karena kader-kader inilah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Selanjutnya, kader dapat membantu pemerintah sosialisasi ke masyarakat bahwa vaksin ini aman. Namun setelah vaksin harus tetap menjaga protokol kesehatan,” jelasnya.
Usai dari Puskesmas Wonoasih, Ketua Tim Penggerak PKK bergeser ke Puskesmas Kanigaran. Aminah Hadi sengaja ingin melihat proses vaksinasi di puskesmas yang terletak di Jalan Cokroaminoto, karena di daerah tersebut cakupan vaksin khusus lansianya sangat tinggi.
“Setelah vaksin, tetap menjaga kesehatannya ya. Selalu memakai masker dan protokol kesehatan diterapkan,” pesan Aminah Hadi kepada warga yang antre vaksin di Puskesmas Kanigaran.
Plt Kepala Dinkes P2KB dr NH Hidayati membenarkan, bahwa cakupan rendah di tiga wilayah selatan Kota Probolinggo dikarenakan beberapa hal seperti rasa takut dan pola pikir masyarakat. Saat ini, dari 14.411 sasaran vaksin lansia, cakupan mencapai 4.030. Target vaksinasi ini harus rampung hingga Desember 2021 mendatang.
“Untuk meningkatkan jumlah cakupan, salah satu upayanya melalui kader PKK yang menjadi sasaran vaksinasi, dengan harapan (kader PKK) memberikan contoh dan sosialisasi ke masyarakat agar yang awalnya takut jadi tidak takut. Dengan turunnya (memantau vaksinasi) Bu Wali Kota merupakan tauladan karena beliau ikut merangkul masyarakat,” dr Ida, sapaan Plt Kepala Dinkes P2KB.
dr Ida mengimbau agar masyarakat tidak takut vaksinasi. “Karena ini adalah upaya pemerintah kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan mengendalikan Covid 19. Masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan termasuk yang sudah vaksin,” tegasnya. (famydecta)
BAGIKAN
INFOGRAFIS