Wali Kota Habib Hadi Kunjungi Balita Bakri Penderita Celebral Parsy

KADEMANGAN – Setelah mendengar pemberitaan tentang kondisi Muhammad Bakri, balita asal Jalan Mawar Gang Sukun, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo yang membutuhkan bantuan biaya dan pertolongan pada Selasa (26/1). Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin langsung melihat kondisi sebenarnya anak pasangan Khoiriyah – Samsul Arifin, Rabu (27/1) pagi.

Tidak sendiri, wali kota hadir dengan Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Asisten Pemerintahan Paeni, Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh dr Abraar HS Kuddah, Camat Kademangan Pujo Agung Satrio, Plt Dinsos P3A, Dinkes P2KB dan Puskesmas Ketapang. 

IMG 20210127 WA0005Bakri yang kini berusia dua tahun sepuluh bulan ini menderita Celebral Palsy. Sehari-hari ia dirawat oleh sang ibu, sedangkan ayahnya bekerja di bengkel. Diketahui, bahwa Muhamad Bakri sudah mendapatkan paket gizi seperti susu dan biskuit setiap bulan dari Dinkes P2KB dan ada bantuan dari Dinsos.

Wali Kota Habib Hadi pun meminta dr Intan yang ikut mendampingi kunjungan itu segera memeriksa kondisi Bakri. Dari keterangan Khoiriyah, sebelumnya anaknya pernah menjalani terapi di puskesmas. Sekitar setahun lalu sudah disarankan untuk dirujuk ke Malang namun keluarga tidak berangkat karena bingung tidak ada yang menjaga.

“Setelah kami cek sejak baru lahir sudah ada perawatan di puskesmas yang tentunya itu menjadi upaya dari pemerintah. Disampaikan juga (oleh orangtuanya) sering fisioterapi dan disarankan dirujuk pada waktu itu. Pemerintah ini sudah berupaya, namun keluarga membawa untuk ke alternatif, ini yang tidak dicover oleh BPJS maka perlu kemandirian keluarga dan bantuan warga,” jelas Habib Hadi.

IMG 20210127 WA0008“Pemerintah betul-betul sudah hadir, tidak ada kata tidak ditangani. Biaya sudah ditanggung BPJS, Dinsos dan Dinkes sudah memberi asupan, sudah tersampaikan. Kami mengklarifikasi bahwasanya pemerintah sudah hadir sejak lama,” imbuh wali kota.

Untuk menangani kondisi Muhamad Bakri, Wali Kota Habib Hadi pun menegaskan agar Bakri menjalani terapi di RSUD dr Mohamad Saleh selama dua kali seminggu. Jika orang tua kerepotan transportasi maka wali kota meminta ambulans siaga yang ada di puskesmas atau pustu terdekat untuk mengantar.

Sementara itu, dr Abraar HS Kuddah mengungkapkan Cerebral Parsy merupakan terjadinya kerusakan permanen pada sel otak karena kecatatan sejak lahir. Penyebab bisa karena saat ibu hamil terjadi infeksi, saat melahirkan ada trauma jalan lahir, saat hamil ibu terjatuh, saat bayi dirawat lalu jatuh.

“Kami konfirmasi memang ibunya pernah jatuh. Celebral Parsy ini permanen, kemungkinan sembuh kecil tetapi dilakukan fisioterapi, rehab medik, speech therapy seoptimal mungkin, minimal bisa membantu,” jelasnya.

Khoiriyah pun menyatakan pihaknya akan melakukan fisioterapi seperti yang disampaikan oleh wali kota. “Demi kesembuhan anak saya. Terima kasih buat semuanya sudah mengunjungi anak saya,” ujar Khoiriyah yang mengaku pernah jatuh saat hamil 7 bulan di tempat kerjanya dulu. (famydecta)

BAGIKAN