SITUBONDO - Dalam rangka meningkatkan kepariwisataan, perlu dukungan komitmen dari seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan pariwisata secara konsisten dan berkesinambungan. Untuk itu, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin berharap semua Perangkat Daerah ikut mendukung sektor pariwisata di Kota Probolinggo.
“Secara teknis, hal tersebut menjadi tugas pokok dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar). Akan tetapi dibutuhkan juga dukungan dari semua sektor pariwisata yang kreatif dan inovatif. Sehingga menciptakan kesan Kota Probolinggo sesuai branding, Impressive Probolinggo City,” kata wali kota.
Hal itu disampaikan Habib Hadi saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Dukungan Perangkat Daerah dalam Pengembangan Pariwisata di Kota Probolinggo, bersama kepala perangkat daerah, staf ahli dan para asisten di lingkungan Pemkot Probolinggo, Rabu (9/6) malam, di Situbondo.
Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terpuruk selama masa pandemi Covid-19. Angka kunjungan tamu hotel dan pengunjung di sejumlah daya tarik wisata Kota Probolinggo yang turun hingga 50 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata juga menurun. Kendati PAD tidak selalu berasal dari retribusi daerah tujuan wisata, namun juga berasal dari pajak reklame, pajak rumah makan dan perhotelan.
Ia menambahkan, pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang digadang-gadang mampu meningkatkan perekonomian yang terpuruk karena pandemi Covid-19. Maka dari itu sangat dibutuhkan kerjasama dari semua pihak baik pemerintah maupun swasta.
Pemkot telah mengizinkan tujuan wisata, perhotelan dan restoran untuk membuka kembali usaha yang dijalankan. “Tentunya dengan selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selaku pemerintah, kita harus selalu mengingatkan masyarakat untuk membiasakan kebiasaan baru tersebut dimanapun berada,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Seribu Taman itu juga berharap, tiap perangkat daerah mampu menyumbang satu kegiatan yang bisa dijadikan even menarik, yang dikemas dengan kreasi, inovasi dan atraksi yang mampu menarik minat wisata masyarakat luas.
“Mari kita ciptakan Kota Probolinggo yang mengesankan, sehingga terbentuk suatu kecintaan untuk terus menjaga kota tercinta yang bersih, sehat, tertib, aman, ramah dan indah, atau kalau disingkat menjadi bestari. Semua pihak harus bergerak sesuai dengan perannya dan memberikan kontribusi bagi penyelesaian permasalahan dalam meningkatkan sektor pariwisata,” serunya.
Habib Hadi pun menegaskan, rakor ini bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan dapat diimplementasikan dalam pengembangan pariwisata di Kota Probolinggo. “Saya ingin pariwisata kita, gak hanya sekadar begitu-begitu saja. Saya tekankan kepada semuanya untuk memegang komitmen bersama-sama membangun pariwisata Kota Probolinggo lebih baik,” tandasnya
Rakor mengundang narasumber, seorang akademisi dari perguruan tinggi ternama di Surabaya, yang didaulat untuk memaparkan potensi destinasi wisata dan strategi pengembangan pariwisatanya. Selain itu ada penandatanganan komitmen dukungan perangkat daerah dalam pengembangan pariwisata di Kota Probolinggo berdasarkan Instruksi Wali Kota Probolinggo Nomor : 556/3/425.112/2020 tanggal 28 Februari 2020, yang ditandatangani oleh 34 perangkat daerah terkait kemudian dilanjutkan dengan presentasi ide pariwisata.
Sementara itu, Kepala Dipopar Budi Krisyanto mengatakan, maksud dan tujuan penyelenggaraan rakor itu sebagai wahana untuk mengkomunikasikan keseriusan dan kesungguhan perangkat daerah dalam rangka menindaklanjuti instruksi wali kota untuk memberikan dukungan secara riil terhadap sektor pariwisata Kota Probolinggo.
Serta meningkatkan komitmen bersama dalam mewujudkan Kota Probolinggo lebih baik sekaligus memantapkan program-program prioritas, di dalam kerangka pemulihan ekonomi masyarakat dan pemantapan terhadap atauran protokol kesehatan.
Pria yang akan memasuki purna bhakti pada akhir tahun ini juga mengapresiasi beberapa rencana pariwisata yang telah digagas perangkat daerah. Dimana ke depan, rencana-rencana tersebut akan segera diwujudkan. Seperti Disperpusip (Dinas Perpustakaan dan Arsip, red), yang mencetuskan ide wisata arsip kesejahteraan, yang mungkin merupakan satu-satunya di Jawa Timur.
Lalu, Dinsos (Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, red) dengan program Probolinggo Bersorak, artinya Probolinggo bersosialisasi Kota Ramah Anak. Dan dari Dispopar sendiri dengan program Dewi dan Nanik, yang merupakan kependekan dari Destinasi Wisata dan Pelayanan Publik.
“Dari beberapa ide yang bagus ini, maka harapannya destinasi wisata Kota Probolinggo akan dikenal, tidak hanya oleh lingkup masyarakat kota saja namun juga di Jawa Timur,” terang Budi Kris. (Sonea)