KANIGARAN - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Probolinggo ikut andil dalam memperingati Hari Palang Merah Internasional dan Hari Bulan Sabit Merah Sedunia, yang jatuh setiap tanggal 8 Mei. Peringatan tersebut dilakukan tepat di hari lahir Henry Dunant, pendiri International Committee of The Red Cross atau ICRC.
Tema peringatan Hari Palang Merah Internasional di tahun 2021 ini adalah "Together We Are Unstopable" atau "Bersama Kita Tak Terkalahkan." Lantas, seperti apa kegiatan PMI Kota Probolinggo dengan kepengurusan barunya?
PMI membuka tempat donor darah di sejumlah lokasi strategis, seperti layanan donor darah di Puri Manggala Bakti, Kantor Wali Kota Probolinggo pada tanggal 27 hingga 29 April dengan sasaran ASN dan non ASN di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo.
Kemudian berlanjut layanan donor darah di Bundaran Gladak Serang yang dimulai pada tanggal 6 hingga 10 Mei dengan sasaran masyarakat umum. “Alhamdulillah, antusiasme masyarakat untuk mendonorkan darahnya cukup tinggi. Beberapa hari kegiatan donor darah terkumpul 175 kantong darah untuk stok darah beberapa waktu ke depan,” terang Ketua PMI Kota Probolinggo Mega Guntara.
Ada yang menarik dalam rangkaian peringatan Hari Palang Merah Internasional di Kota Probolinggo. Orang nomor satu di kota ini, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin ikut mendonorkan darahnya di tengah kesibukannya.
Keinginan Walikota untuk mendonorkan darah disambut antusias oleh Tim Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Probolinggo. Tidak butuh waktu lama, satu kantong darah wali kota sudah dikemas untuk persediaan stok darah di PMI.
Apa yang dilakukan Habib Hadi, merupakan bentuk komitmen dan teladan serta bukti keseriusannya dalam mengawal salah satu program prioritas kepemimpinannya, yaitu bidang kesehatan. “Jangankan harta, darah pun siap saya sumbangkan untuk masyarakat Kota Probolinggo,” seloroh wali kota.
Sementara itu, Plt Kepala UDD PMI Kota Probolinggo, Dau Widodo mengatakan bahwa stok darah sangat dibutuhkan untuk membantu orang sakit yang butuh transfusi darah. Bahkan dari luar Kota Probolinggo pun harus dibantu ketika mereka kehabisan stok darah.
Menurut Dau, kebutuhan darah yang langka adalah golongan darah yang rhesus negatif sedangkan kebanyakan pendonor rhesusnya positif. Di UDD Kota Probolinggo, tidak banyak anggota donor darah yang rhesusnya negatif.
“Namun demikian jika ada kebutuhan masih bisa diatasi dengan menghubungi pendonor yang rhesusnya negatif yang sudah tercatat di daftar pendonor UDD PMI Kota Probolinggo,” tutur Dau. (agus lithanta/fd)