Kembali Cek Kondisi Sungai, Wali Kota Pastikan Pintu Air Berfungsi Baik

PROBOLINGGO – Intensitas hujan yang tinggi di wilayah selatan Probolinggo membuat sejumlah debit air sungai di Kota Probolinggo mengalami peningkatan, Rabu (10/3). Menyikapi kejadian itu Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin langsung memantau sungai dan pintu air hingga petang.

Sungai Bungor, Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih menjadi sungai pertama yang ditinjau oleh wali kota. Di sungai ini, debit air naik hingga 280 cm. “Kenaikan debit air hari ini paling tinggi dibanding kemarin-kemarin,” ujar Habib Hadi.

Kemudian wali kota yang didampingi Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo, Kepala Dishub Agus Efendi, Camat Wonoasih dan Lurah Kedunggaleng menuju Sungai Kedunggaleng. Sore itu, debit air mencapai 180 cm dengan arus sangat deras.

Menurut warga setempat, debit air mulai tinggi sejak pukul 14.00. “Disini hujannya ga seberapa, tapi banjirnya tinggi air sampai naik,” ujar seorang warga Kedunggaleng yang sengaja ke sungai untuk menonton derasnya arus.

Tidak hanya di dua sungai tersebut, wali kota juga melihat kondisi dam Sumber Kareng di Kademangan, dua pintu air di Jalan Brantas lanjut ke Pantai Permata Pilang.

Beberapa hari terakhir, orang nomor satu di Kota Probolinggo ini begitu responsif saat mendengar kenaikan debit air di sungai-sungai besar di wilayahnya. Ini bukan tanpa alasan, ia ingin tahu bagaimana kondisi yang dialami warganya.

“Saya mempelajari, potensi penyebab banjir selain (kiriman air) dari atas sehingga kami tahu apa yang bisa diminimalisir. Contohnya jika ada sampah kayu segera diangkat, ada kerusakan segera diperbaiki. Kalau tidak turun sendiri dan lihat langsung, tidak ketahuan penyebabnya,” jelas wali kota.

Ketika di dam Sumber Kerang, sampah-sampah yang terbawa arus sungai sudah terangkat. Dam pun sudah berfungsi dengan baik. Alat berat berupa ekskavator telah disiapkan di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya tumpukan sampah yang mengakibatkan meluapnya air.

“Sudah bagus disini, sampah juga sudah diangkat. Untuk masyarakat ayo jaga kebersihan sungai jangan sampai ada sumbatan-sumbatan,” terangnya saat di dam.

Untuk pintu air di Jalan Brantas, disebutkan oleh wali kota ada keterkaitan dengan dam Sumber Kareng. Ia menegaskan tidak mau sampai ada aliran air yang terganggu karena tumpukan sampah, baik itu sampah pepohonan atau bukan.

“Kami imbangi antara dam sampai pintu air di daerah ini (Jalan Brantas), kami atur. Kalau musik itu disetel stereonya sehingga sungai tidak meningkat debit airnya. Semua dipantau dan dikendalikan, telat sedikit saja bisa meluap,” cerita wali kota.

Habib Hadi mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai agar tetap waspada. Katanya, lebih baik waspada dari pada lengah. Jika ada kendala, kerusakan atau perlu dibongkar segera ambil tindakan.

“Alhamdulillah Dinas PUPR dan Perkim, BPBD, Dishub dan Satpol PP bergerak melakukan hal-hal agar semua bisa tertangani,” tutur Habib Hadi yang meminta warganya selalu berdoa dan berikhtiar agar terhindar dari musibah.

Saat tiba di Pantai Permata Pilang yang tengah dikembangkan sebagai destinasi wisata, pantauan air terlihat landai meski debit air meningkat. Lokasi ini merupakan titik terakhir pantauan wali kota. (famydecta)

BAGIKAN